Nusakata.com – Kemacetan di Jakarta menjadi pemandangan setiap hari, hal ini tidak bisa dihindari karena volume kendaraan setiap tahun bertambah tapi jalan semakin sempit karena terbagi dua dengan jalur basway.
Sehingga kemaceta tidak bisa terhindar, salah satu di Jalan Panjang Kebon Jeruk yang menjadi langganan macet menuju akses Selatan.
Ketidak tertiban pengendara sering terjadi di Jalan Panjang di Pagi hari. Sehingga banyak pengendara mobil dan motor masuk jalur basway. Adapun kejadian tersebut pada beberapa bulan kemarin, Hari kamis (19/9/2024)
Hal ini yang di alami oleh wartawan media atas perilaku Anggota Polantas Jakarta Barat terhadap dirinya.
Banyak pengendara motor yang masuk ke jalur basway di antaranya adalah wartawan media cetak yang ikut bersamaan dengan pengendara lain masuk ke jalur basway.
Pada saat itu, ada Anggota Polantas yang memberhentikan wartawan atas pelanggaran lalu lintas. Sehingga, wartawannya mendapat sanksi tilang.
Yang membuat wartawan kecewa pada saat diberhentikan, banyak juga pengendara lain yang melanggar tidak di berhentikan tapi dibiarkan oleh Anggota tersebut.
Wartawan yang berboncengan dengan rekannya menerima sanksi tilang dari Anggota Polantas polres jakarta barat yang berinisial Ipda. (S)
Setelah menilang wartawan tersebut, Anggota Polantas mengarahkan pengendara lain masuk jalur basway. Akhirnya wartawan protes atas prilaku Anggota Polantas yang tebang pilih dalam menindak pelanggaran tersebut.
“Pak kenapa kami saja yang di tilang, sedangkan pengendara yang lain Bapak tidak tilang dan biarkan begitu saja,” ucapnya kepada nusakata.com Rabu, (6/11/2024)
Ia menanyakan, Bahkan bapak arahkan pengendara lain masuk jalur basway timpalnya.
Belum selesai menyampaikan kekecewaannya, Anggota Polantas tersebut sengaja terus menerus mengarahkan pengendara lain masuk ke jalur basway.
Sehingga wartawan tersebut memvideokan dan memfoto peristiwa yang terjadi atas ke tidak profesionalan Anggota Polantas Jakarta Barat dalam menjalankan tugas di lapangan.
“Kami sebagai wartawan merasa kecewa atas perilaku Ipda Suhartono, terkait tebang pilih terhadap para pelanggar lalu lintas dan kami menduga begitu alerginya Perwira Polantas terhadap wartawan,” tuturnya
Peristiwa yang menimpah kedua wartawan media cetak dan media online menjadi pelajaran yang berharga untuk para insan pers, dan bagi Anggota Polantas Ipda (S) jangan mempertontonkan prilaku ketidak sukaan terhadap wartawan.
“Kami adalah mitra Polisi dan kami adalah bagian dari Polri yang bertugas di Balai wartawan Polda Metro Jaya, Kita harus saling menghormati pekerjaan masing – masing jangan begitu bencinya terhadap pekerjaan wartawan.” Imbuhnya (Rafi)