Nusakata.com – Debat yang diselenggarakan di salah satu stasiun televisi dan di siarkan langsung oleh akun YouTube KPU Pandeglang pada Rabu,6/11/2024 dengan mengusung tema “Peningkatan Kesejahteraan, Kemajuan Daerah, dan Pelayanan Masyarakat untuk Mewujudkan Pandeglang Bermartabat”.
Ini menunjukan kesiapan dan kematangan Fitron-Diana dalam mendalami Visi-Misinya sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang.
Aktivis Pergerakan Aditia Ihksan Nurrohman dari STAI Syekh Manshur yang Juga sebagai Demisioner presiden Mahasiswa STAISMAN, mengatakan bahwa Fitron-Diana mampu menunjukan pemahaman yang lebih komprehensif dibanding calon-calon lainnya.
“Karena Paslon nomor 1 ini dinilai punya reputasi sebagai Anggota Legislatif dari Provinsi Banten ditambahnya beliau juga bermitra dengan Instansi Kesehatan dulu waktu menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Banten Komisi 5 Fitron, juga memiliki data dan pengalaman yang Cukup.
“Sehingga lebih menguasai hal-hal yang telah dilakukan dan yang akan perbaiki selanjutnya,” ujar Aditia Ihksan, Rabu, 6 November 2024.
Ditambah kata adit, di saat pembahasan mengenai konektifitas infrastruktur untuk menunjang kesejahteraan masyarakat, kemajuan daerah dan pelayanan masyarakat di kabupaten Pandeglang di nilai cukup matang untuk membangun dan menatakelola Pemerintah Kabupaten Pandeglang yang baru.
Menurut Aditia Ihksan, meskipun ada beberapa hal yang kami lihat nampaknya ada pembahasan mengenai startegi Peningkatan dan penguatan BUMD untuk mendongkrak fiskal kabupaten Pandeglang yang rendah, mungkin karena dibatasi oleh waktu yang telah di tentukan oleh moderator.
“Tapi saya meyakini Fitron-Diana bisa mengupas lebih dalam apabila waktu tidak di atur oleh moderator.” Tuturnya
Masyarakat dan kelompok intelektual ataupun aktivis juga meyakini debat kandidat Pilbup Pandeglang dalam perhelatan pilkada 2024 juga sebagai tolak ukur menentukan sosok kepemimpinan daerah berangkat dari Visi dan Misi juga Komitmen untuk membangun perubahan di kabupaten Pandeglang.
“Saya juga menulis bahwa dalam debat kandidat hari ini, Paslon Dewi-iing memaparkan Visi Misi nampak terlalu banyak Narasi dan Diksi dalam pemaparan visi dan misi, seolah publik menganggap akan banyak pembagian porsi kue dalam kemenangan pilkada yang akan diraihnya, artinya tujuan untuk membangun kabupaten Pandeglang akan sulit di raih.
Debat mulai berlangsung panas disaat segment 4-5, Tampak beberapa Paslon mengkritisi dan mempertanyakan tentang Korupsi, Pungli, Mobilisasi ASN, jual beli jabatan, setoran proyek dan utang RSUD kepada PMI dan Vendor Obat yang angkanya cukup fantastis.
“Ironisnya salah satu Paslon mempertanyakan tentang keberadaan pembagian bansos beras yang katanya di simpan oleh petugas-petugas kesehatan.” Papar adit
Artinya, Aditia Ihksan melihat ini menunjukan bahwasannya debat tersebut menunjukan ekspresi dari suara-suara masyarakat dan kondisi sebenarnya yang dialami di kabupaten Pandeglang yang menginginkan perbaikan dan melakukan perubahan.
Ia menilai, Perdebatan kandidat calon Bupati dan wakil bupatinya fokus masyarakat tertuju kepada tiga pasangan calon lainnya, yaitu Fitron-Diana, Uday-Pujiyanto, dan Aap-Anita, yang seolah mereka sangat ironis akan pemerintahan kabupaten Pandeglang yang di anggap Stagnasi.
“Dalam kesempatan kali ini justru berdampak baik bagi Paslon 1 untuk lebih mendengar masukan-masukan dari paslon-paslon lainnya dan dapat memperdalam menyampaikan visi-misi dan komitmennya mereka kepada masyarakat,” imbuhnya