NUSAKATA.COM – Sejumlah masa dari Aliansi Mahasiswa Pandeglang Bersatu (AMPB) turun kejalan untuk menyuarakan aspirasi tentang dugaan bobroknya pengelolaan SPBU Kadu Banen. Kamis, (17/4/2025).
Perlu kita ketahui bersama bahwa kasus korupsi pertamina 2025 merupakan salah satu sekandal korupsi terbesar di indonesia dengan kerugian negara diperkirakan mencapai Rp.968 5 triliun.
Artinya, bahwa ini adalah ancaman serius bagi suatu negara untuk bagaimana kemudian memberantas praktik korupsi yang ada di indonesia ini.
“Tentunya, kita meminta aparat penegak hukum untuk terlibat memeriksa dalam dugaan kasus sekandal penimbunan (BBM) Jenis pertalite di indonesia hususnya di SPBU Kadubanen kabupaten pandeglang,” Kata Orator aksi Rouf.
Kata Rouf, Kemudian kami menemukan dugaan kuat bahwa di tahun 2023 kemarin adanya suatu oknum SPBU kadubanen yang terlibat dalam penimbunan (BBM) jenis pertalite subsidi.
Tentunya, ujar Rouf, ini bukan persoalan untuk merugikan negara saja, tapi ini sudah menerobos atau melanggar hukum yang ada di indonesia.
“Dugaan korupsi itu, lantaran para tersangka secara sengaja melakukan penimbunan bahan bakar minyak (BBM) meski stok minyak dalam negeri sedang mengalami surplus,” Ucap Rouf Ansyori Selaku Korlap 1 saat Berorasi. Kamis, (17/04/2025).
Rouf Ansyori selaku korlap 1 menjelaskan, Selain itu, Pertamina SPBU di kadubanen juga diduga lalai atas terjadinya tercampuran air dengan BBM.
Sehingga beberapa masyarakat terkena dampaknya akibat dari pada lalainya petugas SPBU kadubanen, kemudian bensin tersebut dijual dengan harga dan dilabeli sebagai Pertamax dan pertalite.
“Selain itu juga negara menghitung dari hasil keseluruhan penghitungan sementara pada tahun 2023, keuangan negara mengalami kerugian mencapai Rp 193,7 triliun,” Imbuhnya.
Minggu lalu juga Rouf dan rekan-rekannya, melakukan observasi dan menemukan laporan dari masyarakat pandeglang, telah di tipu oleh oknum SPBU kadubanen pandeglang yang hendak ingin mengisi bahan bakar minyak (BBM) Jenis pertalite.
Lanjut Rouf dalam orasinya, Akan tetapi fakta dan realita di lapangan bahwa pengisian (BBM) Jenis pertalite itu keluar hanya isi angin bukan bahan bakar minyak (BBM).
“Tentunya ini jelas sekali upaya-upaya yang di sengaja praktik korupsi yang di lakukan oleh oknum SPBU kadubanen, dan ini sangat prihatin sekali, karna sudah memberikan tras kepercayaan buruk terhadap masyarakat kabupaten pandeglang,” Tegasnya.
Rafi menambahkan, dirinya sangat prihatin atas munculnya dugaan mega korupsi di tubuh Pertamina, termasuk isu penimbunan dan pencampuran BBM jenis Pertamax dengan Pertalite.
Ia menuturkan, Kasus ini harus diusut tuntas secara transparan, karena menyangkut kepentingan rakyat dan kepercayaan publik terhadap pengelolaan energi nasional.
“Kami mendukung penuh langkah penegak hukum untuk menindak tegas pihak-pihak yang terbukti bersalah,” Tuturnya.
Ia meminta dan berharap aparat penegak hukum di kabupaten pandeglang segera turun tangan untuk upaya menindak tegas segala bentuk yang bertentangan dengan hukum yang ada di indonesia.
Para aktivis meminta, Periksa kepala SPBU kadubanen dengan keterlibatanya semua aspek problematika yang sudah terjadi. Entah di sengaja maupun tidak sengaja
“Kalau memang persoalin ini tidak di tindak lanjuti kami akan melakukan aksi berjilid jilid dan membawa masa lebih besar,” Pungkasnya. (Irgi)