Menu

Mode Gelap
 

Pekerjaan SPAM Selesai, Di duga Kontraktor Abaikan : Pembangunan Di Keluhkan Emak- Emak

- Nusanews.co

3 Oct 2024 07:39 WIB


					Pekerjaan SPAM Selesai, Di duga Kontraktor Abaikan : Pembangunan Di Keluhkan Emak- Emak Perbesar

Nusakata.com – Emak-emak sebagai penerima manfaat program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Desa Senanghati Kecamatan Malingping Lebak Banten mengeluh kran air program tersebut tidak mengalir air, Rabu 2 Oktober 2024.

Hal ini dikatakan oleh emak-emak saat awak media meninjau langsung SPAM PUPR Kabupaten Lebak di Desa Senanghati. Emak-emak tersebut mengatakan air dari SPAM hanya mengalir pada penerima manfaat yang dekat dengan lokasi penampungan air saja.

“Di sebelah sini banyak yang ga ada air nya pak, sedangkan kalau yang disebelah sana sudah pada airnya. Tolonglah lah dibenerin, kami mah kan cewek, ga bisa dan ngerti perbaikinya,” ujar salah satu emak-emak penerima manfaat atas nama Radiah.

Di tempat berbeda, sejumlah emak-emak lain pun mengungkapkan hal yang sama, kekecewaan dan keluhan kran yang belum teraliri air.

“Percuma pak kran ada banyak disini, tuh rumah Dewi, Sariah, Otim, Ratih sama semua belum ada airnya. Kita masyarakat bukan butuh kran, tapi butuh air. Masa sebelah sana jalan ada airnya, disini nggak. Pilih kasih apa gimana ya,” ujar emak-emak yang sedang asyik kumpul mengobrol.

Diketahui, program SPAM ini sudah selesai dan habis kontrak pada 30 September lalu. Namun banyak keluhan warga tidak semua penerima manfaat SPAM yang airnya ada mengalir. Walaupun memang untuk penerima manfaat yang dekat lokasi SPAM air mengalir lancar.

Dipertanyakan mengenai hal tersebut, Kepala Desa Senanghati, Agus mengatakan perihal tersebut bukan ranah pihaknya.

“Iya itu banyak yang ga mengalir, ya kita juga bingung, karena itu bukan kewenangan kami, itu kan oleh CV pihak ketiga yang mengerjakannya,” jawabnya singkat.

Terpisah, Bucek, aktivis yang menyoroti SPAM tersebut mengungkapkan SPAM di Desa Senanghati dari awal dianggap sudah gagal dari perencanaan.

“Dari awal sudah kita sebutkan gagal perencanaan, karena dari masalah pengelolaan, lalu pengeboran, kini habis kontrak pun finishing kita anggap gagal karena buktinya sebagian air tidak mengalir pada penerima manfaat. Ohya dan nanti juga berdasarkan temuan terbaru kami, ada permasalahan terkait penggunaan tanah yang kami duga mal administrasi, tidak sesuai dengan peruntukannya, tapi untuk yang satu ini nanti kita bukanya ya,” tegasnya.

Sekedar informasi, Pembangunan SPAM jaringan perdesaan dengan pekerjaan pembangunan sumur dalam terlindungi, anggaran Rp 632.750.000 dari APBD Kabupaten Lebak melalui Dinas PUPR. Adapun pelaksana ialah CV. Lukia Persada Utama.

Banyak pihak yang menyayangkan anggaran ratusan juta namun hasilnya demikian. Bahkan memang dari awal program SPAM tersebut sudah diprediksi gagal perencanaan. Kini dianggap gagal pula di akhir pengerjaan setelah habis masa kontrak kontrak.***

Baca Lainnya

Inilah Yang Dilakukan Warga Saat Malam Nisfu Sya’ban

13 February 2025 - 18:15 WIB

Atlet Menembak BMSC Asal Lebak M Fazrin Al Hafidz Sukardi Raih Juara di POPDA XI Kota Tangerang

13 February 2025 - 17:37 WIB

Mahasiswi Gugurkan Kandungan Dan Kekasihnya Mencuri, Keduanya Dibekuk Polisi

13 February 2025 - 17:07 WIB

Ribuan Tramadol dan Uang 8 Jutaan di Sita, Tersangka ST di Glandang

13 February 2025 - 14:38 WIB

Polres Lahat Gelar Konferensi Pers Ungkap Kasus Narkotika Jenis Ganja

13 February 2025 - 08:54 WIB

Mahasiswa KKN IAIN Langsa Sosialisasikan Penggunaan E-Commerce kepada Pengrajin Opak

13 February 2025 - 08:10 WIB

Trending di Daerah