LEBAK – Tokoh muda asal Lebak Banten Raksa Ambang Sagara meminta kepada Kapolri agar segera menindak tegas matel atau Debt Kolektor diseluruh Indonesia.
Saat dikonfirmasi awak media pemuda yang biasa disebut Raksa ini berpendapat bahwa, prilaku premanisme kendaraan atau biasa disebut debt kolektor ini telah meresahkan warga Kabupaten Lebak, apalagi korban adalah tokoh Banten hal ini tentu telah menyulut emosi pemuda Banten. Tungkasnya
“Tindakan ini sudah kelewatan dan tidak bisa dibiarkan, saya sebagai ketua umum naga harapan bangsa sangat condong dengan prilaku premanisme yang dilakukan matel atau Debtkolektor di Lebak Banten karena sudah menghina tokoh sesepuh Banten yaitu H. Buya Sujana Karis sebagai korban tempo hari mobil beliau dirampas ditengah perjalanan saat dikendarai mobil tersebut oleh selasatu anak buah H. Buya Sujana Karis,” Ujarnya
lebih lanjut Raksa Ambang Sagara, meminta kepada Kapolri agar segera menindak tegas matel atau debtkolektor diseluruh Indonesia karena dirasa sudah tidak menjalankan tugas pokok sebagai debtkolektor namun lebih sebagai premanisme yang mana setiap kendaraan tidak menunggak dirampas ditengah jalan.
“Kami mendesak kepada Kapolri agar menindak tegas tindak kejahatan premanisme yang telah merampas kendaraan ditengah jalan dengan kata-kata yang kurang elok penuh dengan ancaman atau intimidasi kepada masyarakat Banten” Tandasnya
Ditempat terpisah tokoh Banten H. Buya Sujana Karis atau yang biasa disapa akrab alias Buya Sujana Karis membenarkan bahwa kendaraannya telah dirampas oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai matel atau debtkolektor.
“saya sebagai korban merasa sikut dengan prilaku mereka, karena pelaku tersebut tidak konfirmasi dulu ke saya”. Ungkap korban alias Buya Sujana Karis Senin 16/10/2023
Untuk itu saya meminta kepada pihak aparat penegak hukum agar segera menindak tegas oknum oknum yang mengatasnamakan matel atau debtkolektor terutama di Lebak Banten siapa saja pelakunya harus di tangkap dan harus bertanggung jawab dihadapan hukum bukan hanya matel atau debt kolektor nya saja namun pihak lesing pun harus di ungkapkan secara tuntas itu harapan saya biar tidak terjadi lagi kedua kalinya”. Tegas alias Buya Sujana Karis
