Menu

Mode Gelap
 

Kajian Al-Hikam Pasal 28 Silahkan Simak

- Nusanews.co

26 Oct 2023 05:53 WIB


					Kajian Al-Hikam Pasal 28 Silahkan Simak Perbesar

Dalam dunia agama islam, tentunya banyak hiruk pikuk soal kehidupan yang harus dipelajari. Akan tetapi, ada beberapa hal lain soal mengedepankan cara pandangan serta penerapan diri. Dalam Al-Hikam Pasal 28 menjelaskan.

Salik, Jangan Berhenti Karena Godaan

مااَرادتْ هِمّـَة ُ سالكٍ ان تقِفَ عِندَما كُشِفَ لهاَ الاَّونادَتـْهُ هَوَاتِفُ الحقيقَةِ الَّذى تطْلُبُهُ امامكَ وَلاَ تبَرَّجَتْ ظَواهِرُالمكوّناتِ الاَّ ونادتكَ حقاَءـقهاَ انَّما نحنُ فِتنةٌ فلا تـكفـُرْ

“Tiada kehendak dan semangat orang salik (yang mengembara menuju kepada Alloh) untuk berhenti ketika terbuka baginya sebagian yang ghoib, melainkan segera diperingatkan oleh suara hakikat. Bukan itu tujuan, dan teruslah mengembara berjalan menuju ke depan.

Demikian pula tiada tampak baginya keindahan alam, melainkan diperingatkan oleh hakikatnya: Bahwa kami semata-mata sebagai ujian, maka janganlah tertipu hingga menjadi kafir.”

Syarah

Arti SALIK yaitu: menempuh jalan. Yang di maksud Salik disini usaha caranya bisa Wushul kepada Alloh.

Yang di maksud WUSHUL disini yaitu : sampai pada tingkatan merasa selalu berada disisi Alloh, di dekat Alloh, dalam segala kesempatan dan waktu.

Abu Hasan at-Tustary berkata: “Di dalam pengembaraan menuju kepada Allah jangan menoleh kepada yang lain, dan selalu berdzikir kepada Allah, sebagai benteng pertahananmu. Sebab segala sesuatu selain Allah, akan menghambat pengembaraanmu.”

Syeih Abu Hasan (Ali) asy-Syadzily rodhiallohu anhu berkata: “Jika engkau ingin mendapat apa yang telah dicapai oleh waliyulloh, maka hendaknya engkau mengabaikan semua manusia, kecuali orang-orang yang menunjukkan kepadamu jalan menuju Alloh, dengan isyarat (teori) yang tepat atau perbuatan yang tidak bertentangan dengan Kitabulloh dan Sunnaturrosul, dan abaikan dunia tetapi jangan mengabaikan sebagian untuk mendapat bagian yang lain, sebaliknya hendaknya engkau menjadi hamba Alloh yang diperintah mengabaikan musuh-Nya. Apabila engkau telah dapat melakukan dua sifat itu, yakni: Mengabaikan manusia dan dunia, maka tetaplah tunduk kepada hukum ajaran Alloh dengan Istiqomah dan selalu tunduk serta Istighfar.”

Pengertian keterangan ini: Agar engkau benar-benar merasakan sebagai hamba Alloh dalam semua yang engkau kerjakan atau engkau tinggalkan, dan menjaga hati dan perasaan, jangan sampai merasa seolah-olah di dalam alam ini ada kekuasaan selain Alloh, yakni bersungguh-sungguh dalam menanggapi dan memahami: “Tiada daya dan kekuatan sama sekali, kecuali dengan bantuan dan pertolongan Alloh.” Maka apabila masih merasa ada kekuatan diri sendiri berarti belum sempurna mengaku diri hamba Alloh. Sebaliknya bila telah benar-benar mantap perasaan La haula wala Quwwata illa billah itu, dan tetap demikian beberapa lama, niscaya Alloh membukakan untuknya pintu rahasia-rahasia yang tidak pernah di dengar dari manusia seisi alam.

Sumber : Majlis Muhibbin Guru Sekumpul

Baca Lainnya

Klarifikasi Bupati Pandeglang: Kemandirian Fiskal Untuk Masa Depan Cerah, Pinjaman Bukan Jalan Utama

17 April 2025 - 08:59 WIB

Indonesia Dalam Krisis Moral: Kekerasan Seksual Marak, Sistem Diam, Pelaku Bebas

16 April 2025 - 08:57 WIB

Jelang Musim Haji, Konjen RI Jeddah Imbau WNI Ikuti Aturan Arab Saudi

15 April 2025 - 14:08 WIB

Kapolres Pandeglang Resmikan Masjid Joko Agung Purnomo Mathlaul Anwar

13 April 2025 - 13:30 WIB

Fenomena Dedi Mulyadi

10 April 2025 - 11:12 WIB

Peserta Seleksi SPPI Asal Pandeglang Merasa Kecewa Kepada Panitia

7 April 2025 - 09:51 WIB

Trending di Opini