Menu

Mode Gelap
 

Obat Was-Was Dalam Ibadah Menurut Imam Ibnu Hajar al-Haitamy

- Nusanews.co

19 Nov 2023 12:50 WIB


					Obat Was-Was Dalam Ibadah Menurut Imam Ibnu Hajar al-Haitamy Perbesar

Ibnu Hajar al-Haitamy rahimakumullah Pernah ditanya mengenai penyakit was-was, apakah ada obatnya? Beliau menjawab : Ada obat yang mujarab untuk penyakit ini, yaitu tidak peduli secara keseluruhan, meskipun dalam dirinya muncul keraguan.

Karena jika dia tidak memperhatikan keraguan ini, maka keraguannya tidak akan menetap dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu yang tidak lama. cara serupa ini pernah dilakukan oleh mereka yang mendapat taufiq. Sebaliknya, orang yang memperhatikan keraguan yang muncul dan menuruti bisikan keraguannya, maka dorongan itu akan terus bertambah, sampai menyebabkan dirinya seperti orang gila, bahkan lebih parah dari orang gila. serupa yang pernah kami lihat pada banyak orang yang mengalami cobaan keraguan ini, sementara dia memperhatikan bisikan was-wasnya dan ajakan setannya.

Padahal sabda Nabi SAW telah memberitahu kita : “Takutlah was-was udara yang dipanggil dengan walhan.” Disebut walhan, karena sangat bermain-main sebagaimana telah saya jelaskan dan yang berkaitan dengan keberadaannya dalam kitab Syarh Misykah al-Anwar. Telah disebutkan dalam kitab Shahihaini yang mendukung apa yang telah saya sebutkan di sini, yakni :

“Barangsiapa yang diuji dengan was-was, maka berpegang teguh pada Allah dan menghentikan was-was.” Maka renungkanlah obat yang mujarab ini yang telah diajarkan oleh nabi yang tidak menuturkan sesuatu kepada umatnya menurut hawa nafsunya.

 

وَاعْلَمْ أَنَّ مَنْ حُرِمَهُ فَقَدْ حُرِمَ الْخَيْرَ كُلَّهُ؛ لِأَنَّ الْوَسْوَسَةَ مِنْ الشَّيْطَانِ اتِّفَاقًا، وَاللَّعِينُ لَا غَاي َةَ لِمُرَادِهِ إلَّا إيقَاعُ الْمُؤْمِنِ فِي وَهْدَةِ الضَّلَالِ وَالْحَيْرَ ة ِ وَنَكَدِ الْعَيْشِ وَظُلْمَةِ النَّفْسِ وَضَجَرِهَا إلَى أَنْ يُخْرِ جَهُ مِنْ الْإِسْلَامِ. وَهُوَ لَا يَشْعُرُ أَنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاِتَّخِذُوهُ ع َدُوًّا. وَجَاءَ فِي طَرِيقٍ آخَرَ فِيمَنْ اُبْتُلِيَ بِالْوَسْوَسَةِ فَلْيَقُلْ: آمَنْت بِاَللَّهِ وَبِرُسُلِهِ. وَلَا شَكَّ أَنَّ مَنْ اسْتَحْضَرَ طَرَائِقَ رُسُلِ اللَّهِ سِيَّمَا نَب ِيُّنَا – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – وَجَدَ طَرِيقَتَهُ وَشَرِيعَت هُ سَهْلَةً وَاضِحَةً بَيْضَاءَ بَيِّنَةً سَهْلَةً لَا حَرَجَ فِيهَا و َ م َا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ، وَمَنْ تَأَمَّلَ ذَلِكَ وَ آم َنَ بِهِ حَقَّ إيمَانِهِ ذَهَبَ عَنْهُ دَاءُ الْوَسْوَسَةِ وَالْإِصْغَ اءِ إلَى شَيْطَانِهَا.

 

Ketahuilah, orang-orang yang telah diharamkan tadi-itu di atasnya, maka diharamkan seluruh kebaikan di atasnya. Karena telah sepakat datangnya Syaithan dan Syaithan terkutuk itu, tidak ada ujung dari tujuan kecuali menjatuhkan orang beriman ke dalam jurang kesesatan, kebingungan, kesusahan hidup, kegelapan dan kebosanan jiwa sehingga keluarnya dari Islam. Sedangkan dia tidak tahu Allah telah berfiman :

“Sejujurnya syaithan itu adalah musuh bagi kamu, maka jadikanlah dia itu sebagai musuh.” Ada hadits dari jalur lain untuk orang yang diuji dengan was-was, berbunyi : “Maka hendaklah berkata : “Aku beriman dengan Allah dan Rasul-Nya”. Tidak diragukan lagi, bahwa orang-orang yang menghadirkan jalan para Rasul Allah , lebih-lebih Nabi kita SAW dan bersungguh-sungguh dengan penyiaran dan syari’atnya dengan jalan mudah, terang, bersih dan dengan dalil yang mudah, maka tidak ada kesulitan seperti itu . Allah berfiman : “Tidak dijadikan atas kesulitanmu dalam agama.” Maka barangsiapa yang memikirkan ini dan mengimaninya dengan sebenar-benar iman, maka pasti hilang darinya penyakit was-was dan mendengarkan bisikan syaithan.

Dalam kitab Ibnu al-Sina dari jalur ‘Aisyah ra disebutkan : “Barangsiapa yang diuji dengan was-was ini, maka hendaknya mengatakan, “Amannaa billah wa birusulihi” sebanyak tiga kali maka itu akan menghilangkan was-was darinya”. Al-Iz bin Abdus Salam dan ulama lainnya juga menjelaskan sebagaimana yang telah saya sebutkan. Mereka menyatakan, “Obat penyakit was-was: hendaknya dia meyakini bahwa hal itu adalah godaan setan, dan dia yakin bahwa yang mendatangkannya adalah iblis, dan dia sedang melawan iblis. Sehingga dia mendapatkan pahala orang yang berjihad. Karena dia sedang berperang melawan musuh Allah.

Jika dia merasa ada keraguan, dia akan segera menghindarinya dan hendaknya meyakini pula bahwa was-was itu termasuk ujian bagi golongan manusia mulai dari awal zaman dan Allah menjadikan was-was itu menjadi cobaan bagi manusia, sehingga Allah membenarkan yang haq dan membatalkan yang batil, meski orang-orang kafir membencinya.

Dalam Shahih Muslim dari jalur Usman bin Abi al-‘Ash, beliau berkata : “Syaithan telah menyusahkanku di antara shalat dan bacaanku. Lalu Rasulullah SAW bersabda : “Itu adalah Syaithan yang bernama Khanzab, berlindunglah kepada Allah darinya dan ludahilah di sebelah kirimu tiga kali”. Kemudian aku melakukan perintah Rasulullah tersebut, Allah pun menghilangkannya dariku. Dalam Risalah al-Qusyairi dari Ahmad bin ‘Itha’ mengatakan, sesak dadaku pada suatu malam karena banyak minum udara dan hatikupun tidak tenang, maka aku berkata : “Ya Rabbi ‘afwaka”. Lalu aku mendengar bisikan : “Maaf dalam ilmu”. Lalu hilanglah sesak dada itu dariku.

Dari penjelasan di atas, diketahui shahih apa yang telah saya jelaskan sebelumnya bahwa was-was itu tidak terjadi kecuali atas orang-orang yang menetap di dalamnya kejahatan dan kegilaan, sehingga dia tidak dapat membedakannya lagi. Adapun orang-orang yang berada dalam hakikat ilmu dan akal, maka dia tidak akan keluar dari ittiba’ dan cenderung tidak mengikuti bid’ah. Seburuk-buruk pelaku bid’ah adalah orang-orang yang was-was. Oleh karena itu, Imam Malik rhm mengisahkan tentang gurunya, Rabi’ah – Imam manusia pada zamannya – bahwa Rabi’ah mempercepat-cepat manusia dalam doa hal, yakni istibra’ dan berwudhu’. Sehingga seandainya dia itu orang lain, pasti aku katakan, “Apa yang dia lakukan itu?”. Adalah Ibnu Hurmuz orang yang terlambat dalam hal istibra’ dan wudhu’, Malik berkata, :Orang yang di uji dengan was-was jangan mengikuti aku.”

وَنَقَلَ النَّوَوِيُّ – رَحِمَهُ اللَّهُ – عَنْ بَعْضِ الْعُلَمَاءِ أَنَّه ُ يُسْتَحَبُّ لِمَنْ بُلِيَ بِالْوَسْوَسَةِ فِي الْوُضُوءِ، أَوْ الصَّل َ اةِ أَنْ يَقُولَ: لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ إذَا سَمِعَ الذِّكْرَ خَنَسَ؛ Kata: تَأَخَّرَ وَبَعُدَ، وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ – رَأْسُ الذِّكْرِ وَلِ ذَل ِكَ اخْتَارَ صَفْوَةُ هَذِهِ الْأُمَّةِ – مِنْ أَصْحَابِ التَّرْبِيَةِ وَ تَأْدِيبِ الْمُرِيدِ – قَوْلَ (لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ) لِأَهْلِ الْخَلْوَةِ، وَ أَمَرُوهُمْ بِالْمُدَاوَمَةِ عَلَيْهَا، وَقَالُوا: أَنْفَعُ عِلَاجٍ فِي دَف ْعِ الْوَسْوَسَةِ الْإِقْبَالُ عَلَى ذِكْرِ اللَّهِ تَعَالَى وَالْإِكْثَارُ مِنْهُ.

Al-Nawawi rhm telah mengutip sebagian ulama dianjurkan bagi orang-orang yang diuji dengan penyakit was-was pada wudhu’ atau shalat mengatakan, “Laa ilaha illallaha,”sesungguhnya syaithan jika mendengar zikir, dia mundur dan menjauh. Sedangkan “Laa ilaha illallaha” ini adalah rais zikir (zikir utama). Karena itulah kalimat tauhid tersebut dipilih oleh ahli sufi ini umat (pembimbing dan pemberi adab kepada murid) untuk ahli khalwat dan memerintahkan mereka selalu membaca. Para ahli sufi mengatakan, obat yang sangat bermanfaat untuk menolak was-was adalah melakukan zikir kepada Allah Ta’ala dan memperbanyaknya.

 

وَقَالَ ابْنُ أَبِي الْحَوَارِيِّ بِكَسْرِ الرَّاءِ وَفَتْحِهَا شَكَوْت إلَى الدَّارَانِيِّ الْوَسْوَسَةَ فَقَالَ: إذَا أَرَدْت قَطْعَهُ فَمَتَى أ َحْسَسْت بِهِ انْقَطَعَ عَنْك فَإِنَّهُ لَي ْسَ شَيْءٌ أَبْغَضَ إلَى الشَّيْطَانِ مِنْ سُرُورِ الْمُؤْمِنِ، قَالَ بَع Jawaban: وَيُؤَيِّدُ هَذَا مَا ذُك ِرَ عَنْ بَعْضِ الْأَئِمَّةِ أَنَّهُ إ نَّمَا يُبْتَلَى بِهِ مَنْ كَمُلَ إيمَانُهُ؛ فَإِنَّ اللِّصَّ لَا يَسْرِقُ مِنْ بَيْتِ لِصٍّ مِثْلِهِ اهـ. وَهَذَا إنْ سَلِمَ فَهُوَ فِي الْوَسْوَاسِ فِي الْعَقَائِدِ؛ لِمَا فِي الْحَدِيثِ أَنَّهُ مَحْضُ الْإِيمَانِ. عَلَى أَنَّ الْإِمَامَ ابْنَ عَرَفَةَ قَالَ إنَّمَا يُبْتَلَى بِهِ فِي الد ِينِ مَنْ أَخَذَهُ تَقْلِيدًا دُونَ مَنْ عَرَفَ بَرَاهِينَهُ؛ لِأَنَّ الْوَسْوَاسَ شَكٌّ وَهُوَ لَا يَجْتَمِعُ مَعَ الِاعْتِقَادِ الْج َازِمِ الْمُسْتَنِدِ إلَى دَلِيلٍ لِكَوْنِهِ ضِدَّهُ.

Ibnu Abi al-Hawari mengatakan, aku pernah mengadu kepada al-Darani mengenai was-was, dia menjawab, jika kamu berkeinginan untuk memutusnya, kapan kamu merasakannya, maka bergembiralah dan jika kamu gembira, maka was-was itu telah hilang darimu. Sebenarnya tidak ada yang sangat dibenci Syaithan melebihi kegembiraan orang beriman. Sebagian ulama mengatakan, menguatkan ini oleh apa yang telah disebutkan dari sebagian al-imam bahwa sesungguhnya hanya yang diuji dengan was-was adalah orang-orang yang sempurna imannya. Sesunggguhnya pencuri tidak mencuri dari rumah pencuri yang sama dengannya. Misalkan benar, maka adalah pada was-was dalam bidang akidah, karena dalam hadits, hal tersebut merupakan semata-mata iman. Lebih-lebih lagi sesungguhnya Imam Ibnu ‘Arfah mengatakan, sesungguhnya yang diuji dengan was-was dalam agama hanyalah orang-orang yang mengambil agama dengan jalan taqlid, bukan orang orang yang mengenal dalil-dalilnya, karena was-was adalah ragu-ragu, sedangkan ragu-ragu tidak berhimpun bersama i’tiqad yang pasti disandarkan kepada dalil, karena was-was adalah lawannya.

Al-‘Aarif Abu Hasan al-Syazili mengatakan, seandai atasmu banyak was-was, maka berkata :

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْخَلَّاقِ إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَل ْقٍ جَدِيدٍ وَمَا ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ بِعَزِيزٍ

Maka Allah akan menghilangkan dari kita semua mudharat, ketakutan dan fitnah. Semoga Allah melimpahkan bagi kita akhlaq yang baik dan menjadikan kita termasuk ahli wilayah nikmat dan anugerah. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas yang dikehendak-Nya dan sebaik-baik pengabul doa

Sumber : Ibnu Hajar al-Haitamy, al-Fatawa al-Kubra al-Fiqhiyah, Darul Fikri, Beirut, Juz. aku, Hal. 149-150)

Baca Lainnya

Kecewa Lahan Seluas 1137m² Milik Agus Supriatna Diduga Dimanipulasi, Data Hanya Tanah Paving Block

24 January 2025 - 07:22 WIB

Mandapa Future Expo 2025: Menyambut Masa Depan Siswa di MAN 2 Pandeglang

24 January 2025 - 06:01 WIB

PMII Lubuklinggau Audiensi Dengan Kajari, Apa Hasilnya?

24 January 2025 - 02:24 WIB

KPU Kabupaten Lahat Gelar Rapat Evaluasi badan Adhoc pemilukada Tahun 2024

24 January 2025 - 01:05 WIB

Ada Kejanggalan Dalam Musrembang Desa Sukmanah Kecamatan Kaduhejo 

23 January 2025 - 13:11 WIB

MaxOne Hotel Anyer : Pilihan Modern di Pesisir Pantai

23 January 2025 - 12:21 WIB

Trending di Daerah