Nusanews.co – Al-Imam Al-Allamah Al-hafidz Ibnu Hajar Alhaitsamiy rohimahullah berkata :
Barang siapa yang senantiasa memberikan penafsiran yang baik atas segala yg berkaitan dg gurunya, tidak fudlul (usil) terhadap kepribadian mereka, dan menyerahkan semuanya kepada Allah Swt.
Dan justru lebih fokus untuk memperbaiki dirinya sendiri, selalu mujahadah semaksimal mungkin memaksakan nafsunya,
maka murid tersebut akan cepat wushul mencapai tujuannya, dan menemukan yg dia inginkan dg scepatnya. (Kitab Alfataawi Alhaditsiyyah hal 55).
Al-Imam Al-Allamah Al-hafidz Ibnu Hajar rohimahullah berkata :
Barang siapa kontra kepada gurunya, menggunakan urusan pribadi mereka dan memperbincangkannya.
Maka murid tsb sulit mendapati futuhat anugrah Allah Swt,
akan suram masa depannya, dan tidak akan meraih prestasi yang sama sekali, Oleh karena itu ulama sholihin berkata :
Barang siapa yg protes pada gurunya (walau cuma di hati) maka tidak akan mendapat keberuntungan selamanya.
Alfataawi Alhadiitsiyyah hal 55 lil Imam Ibnu Hajar Alhaitsamiy wafat th 974 H.
Imam Ali Wafa rohimahulloh berkata :
Murid sejati di hadapan gurunya selalu merasa seperti mayat di sisi orang-orang yang memandikannya. Tidak berani memulai bicara dan bergerak.
Tidak mampu mengucapkannya karena merasakan keagungan kewibawaan gurunya.
Tidak masuk atau keluar dari tempat atau majlis siapa pun kecuali atas izinnya.
Tidak berani bergaul akrab dengan orang lain kecuali atas izinnya.
Tidak berani mempelajari suatu ilmu, bacaan Alqur’an dan dzikir atas izinnya.
Dinukil dari kitab (Al-anwar Al-qudsiyyah lil Imam Abd Wahab As-sya’roni juz 1 hal 187)