Nusakata.com – Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Samawa (UNSA) bersama mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dari jurusan Biologi dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) menggelar aksi damai sebagai bentuk protes terhadap dugaan ketidaktegasan aparat penegak hukum dalam menangani kasus TPS 06 Juran Alas, Kecamatan Alas. (17/12/2024)
Aksi yang dimulai sejak pukul 08.00 WITA ini menyasar tiga lembaga penting di Sumbawa yaiutu, Kapolres Sumbawa, Kejaksaan Sumbawa, Bawaslu Sumbawa.
Doni Sanjaya Saputra, selaku perwakilan mahasiswa Fakultas Hukum, menyatakan aksi ini lahir dari kekecewaan terhadap lambannya penyelesaian kasus tersebut.
“Kami menuntut profesionalisme dan transparansi dari Kepolisian, Kejaksaan, dan Bawaslu agar kasus TPS 06 diselesaikan dengan adil dan tuntas,” tegas Doni.
Sementara itu, Widodo, Ketua BEM Fakultas Hukum, menegaskan pentingnya tegaknya hukum yang adil dan bebas intervensi.
“Kami hadir di sini bukan untuk mencari perhatian, melainkan untuk memastikan keadilan tidak mati di tangan penegak hukum,” seru Widodo dalam orasinya.
Asri Royan Sarkasi menekankan dalam orasinya bahwa demokrasi adalah senjata kesejahteraan rakyat. “Ketika demokrasi tercemari, maka demokrasi tersebut hanya akan menjadi alat kesejahteraan bagi penguasa dan segelintir orang tertentu,” ujarnya lantang.
Dalam kesempatan yang sama, Nunung Futrianti turut menyuarakan keresahan mahasiswa terhadap integritas penyelenggara demokrasi.
“Kecurangan yang terjadi di TPS 06 Juran Alas adalah bentuk nyata dari kerusakan demokrasi di Indonesia, khususnya di Kabupaten Sumbawa,” tegas Nunung.
Ia juga menambahkan bahwa kehadiran mahasiswa dalam aksi ini adalah bentuk keresahan terhadap pemangku kebijakan.
“Kami di sini tidak lain dan tidak bukan adalah bentuk dari keresahan kami terhadap pemangku kebijakan, di mana seolah-olah integritas dan profesionalitas penyelenggara demokrasi sudah sangat minim,” ujarnya.
Solidaritas mahasiswa dari FKIP jurusan Biologi dan PBSI turut memperkuat aksi ini, menunjukkan bahwa isu penegakan hukum dan keadilan adalah kepentingan bersama.
Aksi berjalan dengan tertib dan damai, serta mendapat perhatian luas dari masyarakat yang berharap tuntutan mahasiswa dapat segera direspons oleh pihak terkait.
Dengan aksi ini, mahasiswa berharap penegak hukum dapat bekerja lebih profesional dan transparan, serta menjaga integritas demokrasi agar kepercayaan publik terhadap institusi negara tidak luntur.***