Menu

Mode Gelap
 

DPRD Dapil VI Kabupaten Lebak, 6 Fraksi Sidak Di PTPN IV

- Nusanews.co

8 Nov 2024 03:26 WIB


					DPRD Lebak lakukan sidak ke perkebunan sawit PTPN IV Perbesar

DPRD Lebak lakukan sidak ke perkebunan sawit PTPN IV

Nusakata.com – Menanggapi aduan dan keluhan dari masyarakat terkait permasalahan antrean mobil yang mengirim tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke pabrik kelapa sawit (PKS) Kertajaya, 6 anggota dewan kabupaten Lebak Dapil VI melakukan sidak dan pertemuan dengan pihak PTPN IV regional I PKS Kertajaya.

Keenam anggota dewan itu mendatangi rumah dinas manager PKS Kertajaya, di perumahan PKS, Desa Leuwiipuh, Kecamatan Banjarsari. Kamis, (7/11/2024).

Anggota dewan berdialog dan berdiskusi terkait permasalahan yang terjadi dengan pihak PTPN, Enam anggota dewan tersebut diantaranya, Fraksi PDI-P, H Tedi sudarna. S,sy, Fraksi Partai Nasdem. Desi Herdiana Sapitri, Fraksi PPP Bai Haki, Fraksi PKS, Yayan Ridwan, Fraksi Partai Golkar, Dodi, Fraksi Partai Gerinda H. oyok rokayah.

Pertemuan itu disambut langsung oleh manager PKS Kertajaya, Manager Kebun Kertajaya dan berbagai Kepala bidang (Kabid) PTPN.

Adapun fokus dari pertemuan dan sidak yang berlangsung ini adalah mencari sumber permasalahan dan solusi terhadap masalah antrean kendaraan yang mengangkut TBS kelapa sawit ke pabrik.

Satu persatu anggota dewan menyampaikan apa yang menjadi keluhan masyarakat mengenai masalah antrean.

Dikatakan H.Tedi Sudarna, jika selama ini pihaknya telah banyak menerima aduan dan keluhan dari masyarakat tentang masalah antrean yang pengaturannya terkesan tidak tertib.

Karena menurutnya, ada beberapa mobil yang harus rela mengantre selama 7 hari ada yang hanya 2 hari bahkan ada yang tidak ikut mengantre samasekali dan bisa langsung masuk.

“Sebetulnya masalah antrean ini masalah klasik, saya tidak menyalahkan PTPN karena pihak PTPN telah cukup maksimal dalam segi penerimaan dan pengolahan.” Katanya

Namun menurut Tedi, yang perlu di evaluasi disini adalah sistem pengaturan antrean.

“Coba bayangkan ada masyarakat yang mengirimkan TBS sudah mengantri selama 7 hari tiba-tiba didahului sama yang baru antri 1 hari kan aneh, seharusnya antrean itu berdasarkan nomor urut.” Jelasnya

“Kalau mobil saya yang dilewati mungkin tidak apa-apa, tapi bayangkan jika itu terjadi kepada masyarakat kecil, sudah mereka mengantri cukup lama giliran masuk buahnya kena sortasi di pabrik karena membusuk di mobil, akhirnya masyarakat merugi.” sambungnya

Kata yang sama disampaikan juga Desi Herdiana Safitri anggota dewan praksi partai Nasdem, ia meyakini adanya oknum yang bermain dalam penertiban antrean kendaraan tersebut.

“Jadi begini, tadi sebelum kami kesini ada beberapa sopir yang saya tanya mereka mengatakan sudah antre dari tanggal 31 Oktober sampai sekarang belum masuk bayangkan mereka sudah 7 hari.”Ucapnya Desi

Desi menuturkan, uang jalan mereka tinggal Rp. 2000 perak. Sementara mereka bilang ke saya orang-orang yang punya duit mah paling ikut antre 1-2 hari jadi disini jelas adanya oknum-oknum yang bermain dalam masalah ini.

Desi Herdiana juga menambahkan, bahwa pihaknya tidak menekan pihak PTPN, namun dirinya berharap pada pertemuan yang berlangsung ini ada solusi terbaik untuk memperbaiki permasalahan yang terjadi

“Inti dari permasalahannya sudah jelas jadi bukan di sistem penerimaan dan pengolahan, melainkan di penertiban antreannya oleh karena itu mari sama-sama kita pikirkan agar mendapatkan solusi terbaik dalam permasalahan ini.” pungkasnya.

Sementara Ukhri Hatmoko, Manager PKS Kertajaya menanggapi apa yang telah disampaikan oleh para dewan, dirinya berjanji akan terus mengevaluasi kinerja karyawan termasuk scurity yang mengatur masalah antrean.

“Terimakasih, kami dapat pahami apa yang telah disampaikan tadi dan ini akan jadi bahan evaluasi kami nantinya.” Ujarnya

Dirinya kembali menyampaikan, Terkait permasalahan antrean kami tidak terlalu begitu tahu persis sistemnya seperti apa, karena selama ini kami berfokus kepada penerimaan TBS secara maksimal, baik itu TBS dari pihak ketiga (plasma) ataupun TBS yang kami miliki.

“Karena kebetulan di perkebunan PTPN kami sendiri saat ini sedang datang pada musim panen jadi TBS yang masuk saat ini cukup membeludak.” jelasnya

Tak sampai disitu, ia juga mengatakan jika PTPN telah berkorban dengan melakukan overload pengiriman ke Lampung, hal itu terpaksa dilakukan agar penerimaan TBS kelapa sawit dari pihak ketiga bisa tetap berjalan

“Ini terpaksa kami lakukan agar TBS yang dari pihak ketiga bisa kami terima, meskipun secara hitung-hitungan PTPN sendiri merugi karena biaya transportasi dan lainnya.” Tambahnya

“Kembali ke masalah antrean tadi, secepatnya kami akan lakukan pengawasan dan arahan kepada petugas scurity kami yang berjaga dan mengatur antrean tersebut.” Sambungnya

Baca Lainnya

Sigap Polsek dan Koramil, Tangani Longsor Di Jalan Tanjakan Nanga Tumpu

12 December 2024 - 14:01 WIB

Bastian Panggabean, S.Si, Apt Mendapatkan Amanah Pimpin Kembali IPK Sumut

12 December 2024 - 13:18 WIB

Diduga Akibat Kelalaian PLN, Warga Cibitung Tersetrum Listrik Tegangan Tinggi Meninggal Dunia

12 December 2024 - 09:26 WIB

Aliansi Mahasiswa Serang Timur Buat Lingkaran Aksi Unjuk Rasa

11 December 2024 - 06:46 WIB

Anggota Polres Dompu Raih Juara 3 Kategori Dedikasi & Inovasi Pada Rakorbin SDM Polda NTB, 2024

11 December 2024 - 04:33 WIB

Ketua PC HIMMAH Asahan Minta Dirut PTPN IV Reg 2 Tindak Tegas Oknum Vendor Diduga Dalangi Unjuk Rasa

10 December 2024 - 14:58 WIB

Trending di Daerah