NUSAKATA.COM – Dugaan pemotongan dana bantuan sosial yang terdiri dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) mencuat kepermukaan.
Setelah sebelumnya menerima laporan dari warga setempat dan menduga kuat terjadi pungutan liar di desa Gunung Putri Kecamatan Banjar. Kamis (09/01/2024)
Berdasarkan informasi yang diterima, bantuan yang seharusnya disalurkan utuh kepada masyarakat kurang mampu tidak diterima secara penuh oleh para penerima manfaat. Karena adanya pemangkasan sebesar Rp. 200.000 perKPM.
Menanggapi hal ini, Aliansi Mahasiswa Pandeglang Bersatu (AMPB) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kecamatan Banjar.
Mengingat kejadian seperti ini harus segara di tindak agar program pemerintah tidak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Program yang ditujukan kepada keluarga dengan kondisi sosial ekonominya rendah malah ada ketidak sesuaian dalam penerimaan.
“Kami selaku mahasiswa geram serta meminta DPMPD dan Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang harus segera menindak tegas oknum yang telah menyalahgunakan wewenang jabatan,” ujar Wahyu Dinata.
Muhamad windu darojat, selaku Camat Banjar Menyampaikan pada masa aksi. Dirinya akan memanggil dan menindak tegas atas kejadian ini.
Kami akan menindak serta akan dilakukan pemanggilan kepada oknum yang terlibat,” tuturnya.
Wahyu kembali menuturkan, kasus dugaan korupsi ini menjadi sorotan karena bantuan sosial merupakan hak masyarakat kurang mampu yang sangat bergantung pada bantuan tersebut, terutama dalam situasi ekonomi yang sulit.
“Masyarakat dihimbau untuk melaporkan segala bentuk tindak pidana kepada pihak berwenang melalui saluran pengaduan yang tersedia, guna memastikan transparansi dan keadilan dalam penyaluran bantuan sosial,” Tutupnya.