NUSAKATA.COM – Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menggelar acara Haflah Akhir Sanah atau perpisahan akhir tahun ajaran 2024/2025 secara gabungan tiga lembaga sekaligus: Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan Tahfidz Madrasah Al-Fatah (TMA), pada Ahad 4 Mei 2025, di lapangan utama komplek pesantren.
Meski diguyur hujan ringan sisa semalam, acara tetap berlangsung khidmat sejak dimulai pukul 08.00 WIB. Turut hadir Ketua Pembina Tarbiyah Al-Fatah Imaam Yakhsyallah Mansur, Mudir Pondok Pesantren Al-Fatah M. Nurhamid, jajaran pimpinan lembaga pendidikan Al-Fatah, para guru madrasah, wali santri, dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Mudir Pondok Pesantren M. Nurhamid menyampaikan laporan kelulusan santri tahun ini. Sebanyak 110 santri dinyatakan lulus, terdiri dari 30 santri kelas IX MTs, 28 santri kelas III TMA, 26 santri kelas XII MA Reguler, dan 26 santri kelas VI TMA. Ia juga mengumumkan bahwa dari 26 santri Tahfidz, sebanyak 17 orang telah berhasil menghafal 30 Juz Al-Qur’an secara penuh, sementara sisanya masih dalam proses penyelesaian.
Mudir mengingatkan para santri agar tidak menganggap kelulusan sebagai akhir dari pembelajaran, melainkan sebagai awal dari perjalanan baru.
Ia menegaskan pentingnya tetap menjaga shalat berjamaah, membaca dan menghafal Al-Qur’an, menjaga pergaulan, serta memelihara akhlak mulia dalam kehidupan bermasyarakat.
“Haflah ini hanyalah bentuk seremonial pelepasan. Saya berharap para santri melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, baik di Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Fatah (STAI Al-Fatah) Bogor maupun Sekolah Tinggi Ilmu Shuffah Al-Qur’an Abdullah Bin Mas’ud (STISA ABM) di Lampung,” ujarnya.
Bagi santri yang berhasil diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Nurhamid mengingatkan agar kesempatan tersebut tidak disia-siakan. Ia juga menegaskan bahwa pendidikan di Madrasah Aliyah saja belum cukup untuk menghadapi tantangan masa depan, sehingga perlu pendalaman ilmu dan keimanan lebih lanjut di perguruan tinggi.
Untuk santri kelas IX MTs dan kelas III Tahfidz, Mudir menekankan bahwa kelulusan dari jenjang tersebut belum berarti lulus dari pesantren. Mereka dianjurkan untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya di lembaga pendidikan yang sama di Madrasah Aliyah (MA) Al-Fatah dan TMA sampai kelas VI.
Rangkaian Haflah juga diisi dengan penampilan paduan suara oleh santri kelas IX MTs yang membawakan lagu “Terima Kasih Guru” dan santri kelas XII MA/TMA yang membawakan lagu “Hymne Guru”. Acara dilanjutkan dengan penyematan medali kelulusan kepada 58 santri oleh Ketua Pembina Tarbiyah Al-Fatah, serta pembacaan Al-Mu’ahadah (Janji Santri) oleh para santri dan diterima langsung oleh Ketua Pembina Tarbiyah Al-Fatah Imaam Yakhsyallah Mansur.
Sebagai bentuk apresiasi, pihak pesantren juga memberikan penghargaan kepada 31 santri berprestasi masing-masing dari santri Kelas IX MTs Reguler 6 orang, Kelas IX MTs Tahfidz 3 orang, Kelas XII MA Reguler 6 orang, dan Kelas XII TMA sebanyak 16 orang.
Tahun ini, pelaksanaan Haflah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk pertama kalinya, acara dilaksanakan gabungan tiga lembaga. Lokasi kegiatan juga dipindahkan dari halaman madrasah dan masjid ke lapangan bawah komplek pesantren demi menampung lebih banyak undangan dan menjaga efisiensi anggaran.
“Kami mengikuti imbauan Gubernur Jawa Barat melalui Surat Edaran SE 43/PK.03.04/KESRA terkait penyelenggaraan wisuda siswa. Penggabungan tiga lembaga ini kami lakukan agar lebih hemat, terutama untuk meringankan beban orang tua santri,” jelas Nurhamid.
Dengan penuh haru dan semangat, Haflah Akhir Sanah Pondok Pesantren Al-Fatah 2025 menjadi momen bersejarah yang mengukuhkan komitmen lembaga dalam mencetak generasi berilmu, beriman, dan berakhlak mulia. (Al Mujahid)
