NUSAKATA.COM – Haru dan semangat kebangkitan pendidikan Islam menyelimuti momen bersejarah pada hari peresmian Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dan Taman Baca Masyarakat (TBM) pertama di Desa Setiling, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah.
Program ini diinisiasi oleh Yayasan ISMA’U NTB sebagai bagian dari komitmen membangun generasi Qur’ani yang berdaya saing melalui literasi keislaman dan umum.
Acara peresmian berlangsung sederhana namun penuh makna. Dihadiri oleh tokoh masyarakat, para guru ngaji, pengurus yayasan, pemuda desa, dan para wali santri, kegiatan ini menjadi simbol hadirnya cahaya ilmu di tengah keterbatasan akses pendidikan non-formal di wilayah pedesaan.
Dalam sambutannya, Sumaran, selaku Kepala TPQ dan TBM Setiling, menyampaikan rasa syukur yang mendalam. Ia menyebutkan bahwa kehadiran TPQ dan TBM ini merupakan anugerah besar bagi masyarakat, khususnya anak-anak di Dusun Lingkuk Kudung dan sekitarnya.
“Kami sangat bersyukur telah dipercaya sebagai tuan rumah. Ini bukan sekadar bangunan, tapi rumah ilmu dan iman bagi generasi kami. Kami mohon dukungan dan kerja sama semua pihak agar langkah ini tidak terhenti di tengah jalan,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Sumaran juga menjelaskan bahwa saat ini TPQ dan TBM yang baru diresmikan masih membutuhkan berbagai sarana dan prasarana penting untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Beberapa kebutuhan mendesak meliputi:
• Al-Qur’an dan Iqro untuk pembelajaran dasar
• Meja dan kursi guru
• Meja belajar untuk para santri
• Lemari khusus Al-Qur’an
• Rak buku untuk TBM
• Alat Banjari (hadrah) untuk kegiatan seni islami santri
“Di antara semua kebutuhan itu, koleksi buku bacaan adalah yang paling kami harapkan. Karena TBM ini akan menjadi taman baca pertama di Desa Setiling. Anak-anak di sini belum pernah merasakan perpustakaan desa atau fasilitas serupa,” tambahnya.
Hal ini menjadi alasan utama mengapa inisiatif ini layak untuk terus dikembangkan dan didukung.
Sebagai bentuk komitmen, Kanda Ahmad Imron Tubrani Ubaidillah, yang mewakili Yayasan ISMA’U NTB, turut menyampaikan bahwa pendirian TPQ dan TBM di Desa Setiling merupakan bagian dari program yayasan dalam memperluas jangkauan dakwah dan pendidikan berbasis komunitas.
Ia berharap TPQ dan TBM ini menjadi pusat pembinaan generasi muda yang tidak hanya menghafal dan membaca Al-Qur’an, tetapi juga memiliki kesadaran literasi yang kuat.
“TPQ dan TBM adalah dua institusi penting yang akan berjalan berdampingan. Satu menguatkan ruhani dan akhlak, satu lagi memperluas wawasan dan daya pikir. Keduanya harus berjalan selaras,” tutur Kanda Imron.
Puncak acara ditandai dengan peresmian secara simbolis oleh Kanda Hamzan, yang juga menyerahkan secara langsung bantuan awal fasilitas pendidikan kepada salah satu guru ngaji di Dusun Lingkuk Kudung.
Momentum ini menjadi simbol dimulainya aktivitas belajar-mengajar di TPQ dan aktivitas literasi di TBM.
Kehadiran TPQ dan TBM ini tidak hanya menjawab kebutuhan mendesak akan pendidikan agama dan literasi di desa, tetapi juga menjadi model kolaborasi antara yayasan, tokoh masyarakat, dan pemuda desa.
Semangat gotong royong yang terbangun dalam proses perintisan hingga peresmian menjadi bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil dengan niat yang besar.
Acara peresmian ini juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antar warga dan pengurus yayasan. Harapannya, TPQ dan TBM ini akan terus berkembang, mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di NTB untuk membangun lembaga pendidikan berbasis nilai dan komunitas.
Akhir sambutannya, Sumaran menegaskan, Mari kita jaga bersama. TPQ dan TBM ini bukan hanya milik yayasan atau kepala pengelola, tapi milik umat.
“Setiap doa, tenaga, dan bantuan yang masuk adalah amal jariyah yang tak akan terputus,” Ujarnya.
Ingin berdonasi? Hubungi +62 819-1918-6307 (Sumran, Kepala TPQ dan TBM)
