Nusakata.com – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) menegaskan kesiapannya untuk berperan aktif dalam menyukseskan Pilkada 2024.
“PMII patut mengambil peran sekaligus berpartisipasi dalam menyukseskan dan memantau Pilkada 2024,” kata Muhammad Rizwan Ketua PMII Aceh Timur, Jumat 26 juli 2024.
Hal itu disampaikan saat audiensi dengan Pimpinan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Aceh Timur di Ruang kerjanya.
KIP Aceh Timur, Yusri menjelaskan bahwa Pilkada secara serentak pada tahun 2024 menghadapi kompleksitas, mulai dari pengakomodasian hak pilih, desain teknis kepemiluan, hingga pelaksanaan pemungutan suara. Di lain sisi, perkembangan internet yang beriringan dengan maraknya buzzer yang mengakibatkan disinformasi.
“Secara garis besar, perang siber di dunia maya dicontohkan dalam berbagai macam ekspresi, seperti flaming, trolling, cyber bullying, dan hate speech. Bahkan, kerap kali buzzer melakukan manipulasi informasi sehingga berujung pada konflik politik,” jelasnya.
Selain itu, Ketua KIP Aceh Timur menyatakan bahwa media sosial saat ini kerap memunculkan ketidak pastian politik. Belum lagi politisi isu suku, agama, dan identitas dianggap sebagai pengganggu utama dalam Pemilu 2024 yang sebenarnya masalah klasik.
Yusri mengatakan bahwa pengalaman penyelenggaraan Pileg 2024 kemarin menjadi titik tolak untuk mencari solusi inovatif melalui kebijakan operasional penyelenggaraan dengan tetap mengacu koridor regulasi pemilu. Dengan demikian, penyelenggaraan Pilkada 2024 dapat berjalan efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
Ia menegaskan bahwa Pemilu 2024 adalah pemilu paling kompleks sekaligus titik penentu keberlangsungan demokrasi di Indonesia untuk memilih pempimpin yang defenitif. Pilpres, pileg, dan pilkada pada tahun 2024 akan secara bersamaan dalam tahun yang sama dan menjadi wadah regenerasi kepemimpinan yang dapat mengonsolidasikan demokrasi ke arah yang lebih baik.
Sementara itu, Ketua PMII Aceh Timur mengatakan bahwa keterlibatan masyarakat, pemuda dan mahasiswa akan memperkuat pengawasan Pilkada.
“Kami mendorong partisipasi civil society dalam pengawasan pemilu dengan membangun kesadaran politik melalui konsep pencegahan,” kata Rizwan.
Tahapan Pilkada 2024 terus berjalan, Pilkada merupakan sebuah sarana konsolidasi masyarakat. Karena itu, sangat penting bagi segenap elemen masyarakat untuk terlibat dan mengambil peran dalam demokrasi Indonesia.
“Maka dati itu, di sinilah letak pentingnya kader-kader PMII, sebagai wujud keikutsertaan dalam pembangunan bangsa, ikut menyukseskan Pilkada serentak tahun 2024,” ungkapnya.
Jika Pilkada berjalan sesuai ketentuan yang berlaku dan warga bisa memberikan hak suaranya secara demokratis, maka indikator bahwa keterkaitan pilkada dengan kesejahteraan masyarakat semakin besar.
“Sebab, pemungutan suara itu akan melahirkan para pemimpin yang bekerja untuk rakyat. Maka dari itu kita mengajak semua element, terkhusus PMII Aceh Timur untuk menyukseskan berjalannya Pilkada seretak di tahun 2024 ini.” tandasnya.
Lanjutnya, ia mengajak para kader untuk Bersikap Netral, Turut Serta Mendukung Dan Menyukseskan Tahapan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Aceh Timur Yang Aman, Damai Dan Berkualitas. Ungkap rizwan ***
