LEBAK, (NNC) – Dinas PUPR provinsi banten dengan Pekerjaan penanganan longsoran ruas jalan Saketi-picung-simpang,dengan anggaran Rp.5.819.767.000 yang di kerjakan oleh CV.langgeng cipta mandiri dan konsultan pengawas PT.Multi Guna Karya Menuai sorotan dari Aktivis baksel.
Dengan minimnya K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) dan material seperti pasir yang dibiarkan menumpuk di ruas jalan dengan posisi jalan berbelok sehingga menambah sempitnya jalan yang di lalui pengendara sehingga memicu dan berpotensi adanya lakalantas.
Pekerjaan penanganan longsoran ruas jalan Tepatnya di kp.gintung desa Cipeundeuy kecamatan malingping kabupaten lebak banten, ini tanpa memperhatikan pengguna jalan. Sehingga salah satu pengguna jalan yang menggunakan roda dua jatuh tersungkur menabrak tumpukan pasir dan hampir jatuh ke bawah jalan,apalagi kejadian tersebut pada malam hari minggu. (23/06/2024).
Menurut Agus Rusmana salah satu warga yang menjadi korban ini jelas atas kelalaian perusahaan dengan berserakannya matrial jenis pasir di jalan raya dan mengakibatkan kerugian materil bagi korban dan sebagai pengguna jalan.
Saya berharap perusahaan harus memperhatikan K3 dan lebih mementingkan keselamatan pengguna jalan karena akan mengakibatkan lakalantas kecerobohan dan kelalaian pada perusahaan itu sendiri. kata agus.
Masih kata Agus, bukanya saya melarang penyimpanan bahan material dijalan tetapi perusahaan seharusnya lebih memperhatikan k3 nya karena itu sudah diatur di dalam UU. Ucap agus
“Dan saya berharap kalau saja seperti ini terus di biarkan maka jangan salahkan kami dari (LSM OMBAK) Organisasi Masyarakat Berantas Korupsi, kalau kami turun ke jalan untuk unjuk rasa di dinas PUPR. provinsi banten.” Pungkasnya kepada wartawan.
