Nusakata.Com – Pimpinan Anak Cabang gerakan pemuda Ansor kecamatan Munjul menggelar maulid nabi Muhammad SAW,yang dihadiri pembina penasehat Ansor,sahabat Pepe & sahabat ust. Tata Suarta & ketua Fatayat Munjul sahabatu Nia istriani adapun deretan acara ini diantaranya, tahlil, Marhaba, menyanyikan lagu Indonesia raya, yalal Wathan, mars ansor dan mars banser. Munjul (05/10/2024).
Pengurus Anak Cabang GP Ansor mempunyai program kerja mingguan, bulanan dan tahunan, di antara mingguan yaita pengajian rutin mingguan yang di kaji kitab Risalah ahlul sunah wal jama’ah & Fathul qorib di lanjutkan Bahtsul masai’l, termasuk muludan salah satu program tahunan yaini memperingati hari besar Islam, Alhamdulillah, sahabat kader anggota Ansor Banser antusias dalam acara ini, dan juga bahwa harus di ketahui acara ini tidak ada anggaran dari luar selain dari sodakoh sumbangsih dari seluruh kader Ansor.
Nanang suryana selaku ketua MDS Rijalul Ansor kecamatan Munjul menyampaikan wejangan kepada seluruh sahabat ansor dan banser.
“Abdi sanes meng anak tirikan MDS Rijalul Ansor teu aya paniatan kadinya (saya bukan menganak tirikan MDS Rijalul Ansor tidak ada niatan kesitu), memang di Rijalul Ansor minim kader, kedepan harus merecruitmen para santri di kecamatan Munjul untuk di jadikan kader Rijalul Ansor karena potensi besar masuk Rijalul Ansor,nya eta ngambil Tina santri,di harapkan Ansor Munjul dan Rijalul Ansor,bisa kordinasi dan koordinasi agar seluruh rangkaian program kerja bisa terealisasi sesuai tupoksi nya.” Ujarnya.
Hadir pula PC GP. Ansor kabupaten Pandeglang sahabat H. Ahmad Sahal Mahfud beserta rombongan, beliau mengatakan dalam sambutan, kalo tidak ada ajam hadir ke acara ini,hanya lewat undangan ke Cikeusik karena qurdot Allah lah yang mendorong saya bisa duduk bareng dengan sahabat Ansor Munjul.
Aaya apresiasi ke Ansor Munjul dobrakan gerakan nya sangat terlihat mulai dari rutin mingguan suka live di FB, saya inget kalau Munjul ini kepada gerakan kake saya Mamanda KH. TB Ma’ani Rusdi yang besar harapan kepada tokoh agama jamannya untuk membimbing masyarakat kepada jam’iyah Nahdlatul ulama NU.
Insya Allah kita di tolong di akhirat dan di dunia juga pasti di tolong kalau kita semua khidmat kepada NU.
“Tugas Ansor sangat berat karena kita punya tugas. Bagaimana kita menjaga dan melestarikan akidah amaliyah serta harokah ahlusunah wal jama’ah annahdiyah, itu menjadi tugas salah satu kita tidak ada yang ormas lain selain NU se Indonesia yang memegang menjaga akidah tersebut hanya NU hanya Ansor beserta keluarga besar lainnya.” Sambungnya.
Sahabat Pepe selaku pembina penasehat PAC GP. ANSOR Munjul menyampaikan apresiasi luar biasa kepada pengurus periode ini karena banyak program pembaharuan dan menjalankan rutinan, saya meminta maaf karena belum bisa ikut serta dengan sahabat Ansor karena masih ada kesibukan.
“Mana satkoryon saya menghimbau kepada satkoryon pede kan diri, tonjolkan identitas Banser dan perkuat pengkaderan Banser, lebih gagah pake jas Banser doang, tentara abdi negara TNI, teruskan sosialisasi pendekatan dengan anak muda agar mereka paham apa itu Ansor apa itu Banser, organisasi ini organisasi keramat terus kenapa kita seperti tidak pede/malu.” Kata Pepe.
Acara memperingati maulid nabi ada 2 mubalighul islamiyah di sampaikan oleh kiyai muda yang pertama mubalighul islamiyah oleh ust. Suahuri haqiqi menyampaikan dalam ceramahnya.
“Sesama kader harus saling ngarti sesuai jeng tema,menebar Empati, hayu urang baca shalawat allahumma solli ala sayyidina Muhammad wala ali Sayidina Muhammad eta Mun jelma maca shalawat ges di jamin asup surga, pr Jang ketua kumaha carana ngumpulken jalma loba tapi bisa menyesuaikan pemikirana, beliau juga melanjutkan perkataan nya lamun Aya acara kudu Aya maca Al-Qur’an sakumaha jg Sayidina Ali.” Pungkasnya.
Enji munjaji awali atau ki jurang selaku mubalighul islamiyah ke 2 yang menyampaikan dalam ceramahnya, kalau orang mengucapkan nama nabi Muhammad SAW terus orang yang mendengar tidak segera nyebutken solluala alaihi maka orang itu yang pelit-pelitnya orang, ngasih buntut kasiran 7 meter, yang namanya empati habsin nafsu egois ingin menang sendiri, sesama kader harus memahami, harus merasa susah jika kader lain susah, empati bisa di artiken lagi saling bantu, sesuai surat al-maidah ayat 2 wata’awanu alal biiri wa taqwa, harus saling tolong bagian taqwa.
“Mau yang maha kuasa tidaj saling tolong di maksiat/jelek, sebagaimana yang sudah di contohkan ole kang jeng rosul, rasa empati dimana ada anak kecil nangis, di tanya oleh kang jeng nabi kenapa?
Ingin anu! Kamana bapakmu?
Mati di Medan perang badar, akhirnya anak yang tadi di akui.
Dilanjutkan dalam ceramahnya itu lah yang harus di jadikan tauladan oleh kita selaku generasi pemuda.” Tutupnya.**