Nusakata.com – Badan koordinasi pembentukan kabupaten cilangkahan menggelar rapat kordinasi dengan tema, untuk memaksimalkan ikhtiar dalam memperjuangkan DOB Kabupaten Cilangkahan di kabupaten lebak provinsi banten”, sesuai dengan UU No,23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah.
Kegiatan gelaran rapat koordinasi pembentukan kabupaten cilangkahan yang di laksanakan di pantai wisata karang song- song kecamatan cihara lebak banten. Pada hari minggu tanggal (15 desember 2024)
Tampak hadir dalam acara rapat semua unsur kepungurusan Bakor dari berbagai wilayah kecamatan yang ada di lebak selatan, dan tokoh agama, tokoh masyarakat maupun pemuda/pemudi.
Walaupun dengan semua keterbatasan, entah itu dari tempat maupun jamuan tapi tidak menyulutkan semangat peserta rapat yang sedang berlangsung.
Rangkaian acara rapat kordinasi pembentukan kabupaten cilangkahan mulai dari sambutan ketua umum, hingga diskusi tanya jawab peserta rapat dengan tema “memaksimalkan ikhtiar bagaimana lanjutan DOB Kabupaten cilangkahan kedepan“.
Dalam sambutannya, H. Heri Juhaeri ketua umum bakor pembentukan kabupaten cilangkahan memaparkan,Terima kasih apresiasi penghargaan pejuang bakor semoga tujuan kita kedepan bagaimana bakor bisa terwujud, kata heri.
“Pertemuan pada saat pilkada bakor kumpul itu pasti menuai banyak kecurigaan dan tudingan, bahwa bakor di sinyalir di tumpangi politik dan ada asumsi bakor di seret-seret ke politik,” Ucap ketua umum bakor
Dan untuk catatan kepengurusan panitia kurang lebih seratus orang dari berbagai panitia, ada tokoh agama, mahasiswa aktivis tokoh masyarakat.
“Inilah barangkali yang bisa menghadiri diacara saat ini dengan satu tekad bagaimana kita bisa melanjutkan perjuangan,” Terangnya
Dalam acara ini kita pakai slogan siliwangi, apa itu siliwangi (saetik geh wani) sedikit geh berani, lanjut H. Heri juhaeri, itu seorang siliwangi maju terus.
Pada saat halal bihalal di villa kuning, saya buka seluas-luasnya, kata Heri, untuk pengurus bakor maupun bukan untuk seluruh masyarakat lebak selatan ikut bergabung untuk jadi pengurus maupun bukan pengurus.
Dan sekali lagi saya sampaikan bahwa, bakor ini bukan milik H. Heri, bakor ini milik kita semua. Empat ratus dua puluh ribu jiwa itu menitipkan amanah agar cilangkahan menjadi daerah otonomi baru.
“Jadi ketua bakor itu bukan keinginan saya, tapi ke inginan saya terus ikut barjuang bersama masyarakat demi terwujudnya kabupaten cilangkahan.” Tutupnya