NUSAKATA.COM – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Serang sukses menyelenggarakan Pelatihan Kader Lanjut (PKL) ke-II, yang berlangsung selama lima hari sejak Rabu hingga Minggu, 25–29 Juni 2025, bertempat di Yayasan Ikhlas Salman Al-Farisiy, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang.
Kegiatan kaderisasi tingkat tiga ini mengusung tema: Revitalisasi Kaderisasi Mewujudkan Generasi Adaptif, Kompetitif, dan Kolaboratif.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh puluhan kader terpilih dari berbagai cabang di wilayah Banten. kehadiran para tokoh PMII dari berbagai tingkatan, mulai dari pusat hingga cabang, semakin memperkuat nilai strategis dan ideologis dari PKL ini.
Dalam sambutannya, Pengurus Besar PMII yang diwakili oleh Tim Instruktur yaitu Sahabat Muhamad Farih Ramdlani, menyampaikan bahwa PKL adalah jenjang penting dalam proses pengkaderan, karena bertujuan mencetak kader Mujtahid yaitu kader pemikir dan penggerak.
Baca juga:
Ia menekankan bahwa kader PMII hari ini harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, tanpa kehilangan identitas dan komitmen perjuangan.
“PKL adalah momentum intelektual yang harus dijadikan titik balik untuk membentuk kesadaran kritis dan kemampuan analisis. PMII tidak boleh puas menjadi penonton dalam perubahan zaman. Kita harus ambil peran merancang masa depan bangsa dengan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan,” ujarnya penuh semangat.
Kemudian Sahabat Farih juga menegaskan bahwa tantangan ke depan akan semakin kompleks.
“Oleh karena itu, kader PMII harus menjadi insan pembelajar seumur hidup dan tetap memegang teguh prinsip ahlussunnah wal jama’ah sebagai landasan gerakan,” sambungnya.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII Kabupaten Serang, sahabat Arif Gunawan yang memberikan motivasi dan refleksi mendalam tentang pentingnya kaderisasi berjenjang dalam menjaga keberlangsungan organisasi.
“Kader PMII jangan hanya hadir sebagai aktivis musiman, tapi harus menjadi kader militan yang setia pada nilai, ilmu, dan gerakan. Mabincab siap menjadi bagian dari proses pembimbingan intelektual dan spiritual kader di semua level,” tegasnya.
“Bahwa perjuangan di PMII tidak hanya berhenti pada aktivitas organisasi, tapi harus menjadi bekal dalam menapaki kehidupan di masyarakat kelak,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PC PMII Kabupaten Serang, sahabat Nurhidayat menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada seluruh panitia dan peserta.
Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa PKL adalah bentuk keseriusan cabang dalam membina dan mempersiapkan kader masa depan.
“Ini bukan sekadar agenda rutin. PKL adalah amanah sejarah, tempat bertemunya semangat juang ide besar, dan integritas kader. Kami di cabang berkomitmen menjaga marwah kaderisasi dan terus mencetak pemimpin masa depan,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah wujud dari konsistensi pengurus cabang PMII kabupaten Serang dalam menjalankan sistem kaderisasi nasional yang digariskan oleh PB PMII dan PKC PMII Banten.
Puncak acara ditandai dengan penutupan resmi oleh Ketua PKC PMII Banten, sahabati Winah Setiawati, yang sekaligus memberikan pesan inspiratif kepada para peserta PKL II.
Dalam sambutannya, sahabati Winah mengajak seluruh kader untuk tidak berhenti belajar, serta terus memperjuangkan nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan kebangsaan dalam kehidupan nyata.
“Saya titip, jangan selesai di sini. Jadilah kader yang adaptif di tengah kemajuan zaman, kompetitif dalam prestasi dan kolaboratif dalam membangun gerakan perempuan maupun laki-laki, di PMII punya ruang dan kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin dan pengubah zaman,” ungkapnya.
Sahabati Winah juga menutup kegiatan secara resmi dengan penuh harapan agar PKL ini tidak hanya meninggalkan sertifikat, tetapi juga warisan gagasan, komitmen, dan jaringan gerakan yang berkelanjutan.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan sesi foto seluruh peserta, panitia, instruktur. Dengan semangat yang membara, para kader kembali ke daerah masing-masing, membawa bekal keilmuan dan nilai juang untuk membumikan gerakan PMII di tengah masyarakat.***