Menu

Mode Gelap
 

Bencana Banjir Melanda Sejumlah Jalan dan Jembatan Terputus Hingga Terendam, Aktivis Geram.

- Nusakata

24 May 2025 12:50 WIB


					Warga Kecamatan Cikeusik, Pandeglang Kebanjiran. Beberapa Jembatan terbenam banjir (Dok/ist) Perbesar

Warga Kecamatan Cikeusik, Pandeglang Kebanjiran. Beberapa Jembatan terbenam banjir (Dok/ist)

NUSAKATA.COM – Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, kembali membawa duka bagi warga.

Sejumlah titik dilanda banjir, termasuk Kampung Blengbeng, Desa Cikeusik, Desa Curug Ciung, Desa Sumur Batu, Kp. Lewi gede. Bahkan, di mana Jembatan Darurat kembali terendam air. Sabtu, (24/05/2025).

Salah satu Jembatan yang menjadi urat nadi penghubung warga terputus hingga terendam.

Maka jelas ini dalam kondisi memprihatinkan, yang harus di perhatikan oleh pemerintah daerah maka ini mengundang keprihatinan dan kemarahan para aktivis.

Sebagai Civil Society sekaligus warga masyarakat Cikeusik, Entis Sumantri atau biasa akrab di sapa tayo menyampaikan, bahwasanya banjir ini bukan persoalan bencana atau tahunan akibat intensitas hujan yang tinggi tetapi.

“Yang harus kita perhatikan khususnya pemerintah daerah kabupaten pandeglang, Pemerintah Provinsi Banten hingga pemerintah pusat ini harus menjadi perhatian dan di perhatikan persoalan dalam “Mitigasi” nya,” Ungkapnya.

Menurutnya, Kondisi ini tidak bisa terus dibiarkan oleh pemerintah. Pemerintah harus membuka mata, Karena banyak akses jalan yang terputus akibat banjir ini.

“Ada beberapa Jembatan yang terputus yaitu Jembatan cipaas Desa Cikadongdong, jembatan Cikaer jln Raya Cikeusik Munjul, Jembatan Cikayang Desa Cikeusik dan Jembatan Blengbeng, Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang,” Ujarnya.

Bahkan, ini bukan hanya jalan biasa, tapi jalur hidup bagi warga. Bahkan anak-anak sekolah pun tidak bisa melaluinya karena terputus akses jalanya.

“Bahkan Sudah ada korban, dan jika ini terus dibiarkan, akan lebih banyak lagi,” Pungkas Entis Sumantri.

Tayo menegaskan, bahwa beberapa Jembatan tersebut dibangun swadaya dengan gotong royong masyarakat.

“Nah, hal ini hanya solusi sementara dan tidak layak digunakan dalam jangka panjang,” Tuturnya.

Ia mendesak pemerintah daerah hingga pemerintah pusat untuk segera mengambil langkah nyata, dan kongkrit serta tanggap terhadap situasi tersebut.

Pemerintah harus segera turun tangan dan lakukan langkah nyata untuk masyarakat, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan atau korban kembali saat musim banjir ini.

“Maka saya menegaskan pemerintah jangan-jangan “omon-omon” Semata,” Tandasnya.

Salain itu Sani, Siswa kelas VIII MTS 6 Cikeusik salah satu warga Kp. Blengbeng, Desa Cikeusik yang sering melintas jembatan tersebut, untuk bersekolah mengatakan, kini ia hanya bisa berharap dan bertahan.

“Kami berharap agar segera di bangun jembatan ini karena kami sering takut jika sekolah melintasinya apalagi musim hujan,” Ungkapnya.

Salah satu petani berinisial (A) usia 43 tahun warga Desa Cikeusik mengeluhkan rasa ketakutan melintasi jembatan tersebut, karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan, apalgi pada saat musim hujan.

“Kami berharap pemerintah bukan sekadar janji saja, kami menuntut tindakan dan nyata untuk kami mayarakat,” Tutupnya.

Baca Lainnya

Perusahaan PT. BBU Diduga Manipulasi Data Slip Gaji Ternyata Tidak Ada Iuran BPJS

4 July 2025 - 19:14 WIB

Foto BPJS Milik Karyawan Yang Bekerja (Dok/Irgi/nusakata.com)

IMC se-Cabang Malingping Gelar Malam Keakraban Bertema “Merawat Ikatan Melalui Persatuan dan Kolaborasi”

4 July 2025 - 18:19 WIB

18 Karyawan Tuntut Perusahaan Belum dibayarkan BPJS Ketenagakerjaan

4 July 2025 - 09:27 WIB

PPP Gelar Aksi Jilid VI, Soroti Dugaan Maladministrasi dan Penyalahgunaan Wewenang oleh DPMPD Pandeglang

3 July 2025 - 16:54 WIB

FoSSEI Banten dan KSEI IES UNTIRTA Sukses Gelar Temilreg 2025

3 July 2025 - 15:50 WIB

Bupati Bogor Ingatkan Jajarannya Agar Menjalankan APBD Dengan Penuh Tanggung Jawab 

3 July 2025 - 12:15 WIB

Trending di Daerah