Menu

Mode Gelap
 

Sejarah Jatman, Organisasi Tarekat Nahdlatul Ulama (NU)

- Nusakata

27 Jan 2025 12:10 WIB


					Gambar Logo Jatman Nahdlatul Ulama (Jatman) Perbesar

Gambar Logo Jatman Nahdlatul Ulama (Jatman)

NUSAKATA.COM – Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah (JATMAN) berdiri sejak kelahirannya di Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah pada 10 Oktober 1957.

Sebagaimana dilansir situsweb resmi Jatman, disebutkan dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) Nahdlatul Ulama Pasal 18, JATMAN merupakan badan otonom berbasis profesi dan kekhususan lainnya yang beranggotakan warga NU pengamal tarekat yang mu’tabarah.

Organisasi ini diprakarsai oleh:

(1). KH Muslih Abdurrohman, Mranggen Demak Jawa Tengah.

(2). KH Nawawi, Berjan Purworejo Jawa Tengah.

(3). KH Masruhan, Mranggen Demak Jawa Tengah.

(4). KH Khudlori, Tegalrejo Magelang Jawa Tengah.

(5). Dan Andi Potopoi, Bupati Grobogan Jawa Tengah pada awal pendiriannya.

Di masa-masa awal organisasi ini, tidak ada imbuhan nama an-Nahdliyah. Baru setelah ditetapkan masuk sebagai badan otonom NU, nama tersebut ditambahkan di belakangnya.

Penetapan JATMAN sebagai banom ini dilakukan pada Muktamar Ke-26 di Semarang, Jawa Tengah pada 1979. Hal ini berdasarkan usulan para sesepuh tarekat, seperti:

1). KH Muslih Abdul Rahman.

2). KH Turaichan Adjuri.

3). KH Adlan Ali.

Pada sidang pleno Syuriyah PBNU agar jam’iyah tarekat tetap satu langkah dan satu posisi dengan Ahlussunnah wal Jama’ah. Lalu terbit Surat Keputusan PBNU nomor 137/Syur.PB/V/1980 sebagai pengesahannya.

Ada dua alasan di balik penamaan an-Nahdliyah di belakang organisasi para pengamal tarekat ini:

PERTAMA : Para pengamal tarekat selalu tergerak untuk melaksanakan ibadah dan dzikir kepada Allah SWT dengan mengikuti haluan Ahlussunnah wal Jama’ah dan madzhab empat, mengamalkan ajaran tasawuf dari para ulama Salafush shalih, serta berperan aktif dalam pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

KEDUA: Kata “an-Nahdliyah” juga dimaksudkan untuk membedakan diri dengan organisasi serupa yang bukan Nahdliyah. Hal ini berarti, penamaan an-Nahdliyah guna menjadi pembeda organisasi ini dengan yang tidak termasuk dalam bagian dari jam’iyyah NU.

Organisasi JATMAN ini didirikan bertujuan untuk mengusahakan berlakunya syariat lslam lahir dan batin dengan berhaluan Ahlussunnah wal Jama’ah yang berpegang kepada salah satu madzhab empat; mempergiat dan meningkatkan amal saleh lahir dan batin menurut ajaran ulama shalihin dengan suatu janji setia (bai’ah shalihah), menyelenggarakan pengajian (khususi) dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat (Ulumun Nafi’ah).

Dalam hal struktur, organisasi ini mempunyai kepengurusan:

  • Di tingkat pusat yang bernama Idaroh Aliyah.
  • Di tingkat provinsi dengan nama Idaroh Wustho.
  • Di tingkat kabupaten atau kota dengan nama Idaroh Syu’biyah.
  • Di tingkat kecamatan dengan istilah Idaroh Ghusniyah.
  • Di tingkat desa atau kelurahan dengan sebutan Idaroh Syafiyah.

 

Penulis : Muhammad Syakir

Baca Lainnya

Tim UAR Ikuti Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Ponpes Al-Fatah Cileungsi

17 August 2025 - 17:04 WIB

Dua Siswa SKH Korpri Pandeglang Raih Medali di Ajang Nasional

15 August 2025 - 20:33 WIB

Dua Siswa SKH Korpri Pandeglang Raih Medali di Ajang Nasional

Pengembangan Semangka Non Biji di Desa Mapin Kebak, Kec. Alas Barat

14 August 2025 - 21:08 WIB

KKN 2025 Desa Sukamaju, Kalimantan Timur Ciptakan Sejarah: Lahirkan OSIS Pertama di MTs Al-Ikhsan

9 August 2025 - 22:16 WIB

TK Lab School Syekh Manshur Sukses Gelar Visitasi Akreditasi PAUD

5 August 2025 - 21:47 WIB

TK Lab School Syekh Manshur berhasil menyelenggarakan kegiatan visitasi akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Selasa, (5/8/2025).

Tabligh Akbar Purbalingga: Bukan Sekadar Melaksanakan Perintah Allah, Tapi Juga Amanat Konstitusi

5 August 2025 - 16:46 WIB

Trending di Religi