Menu

Mode Gelap
 

Wakili Pemkot Tangsel Dalam Dangdut, Pemuda Muhammadiyah Kritik Pemkot

- Nusakata

22 Dec 2025 12:36 WIB


					Wakili Pemkot Tangsel Dalam Dangdut, Pemuda Muhammadiyah Kritik Pemkot. (Ist) Perbesar

Wakili Pemkot Tangsel Dalam Dangdut, Pemuda Muhammadiyah Kritik Pemkot. (Ist)

NUSAKATA.COM – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) diminta tidak berlarut dalam euforia keberhasilan seorang remaja 15 tahun bernama Tasya yang berhasil menembus 20 besar ajang Dangdut Academy 7.

Pasalnya, di penghujung tahun ini, Kota Tangerang Selatan justru dihadapkan pada persoalan serius berupa darurat sampah yang mengancam kesehatan dan kehidupan sosial masyarakat.

Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Kota Tangerang Selatan, Fajar Sulistiyo, mengakui bahwa pencapaian Tasya merupakan prestasi membanggakan yang turut mengangkat nama Tangsel di mata publik.

Namun menurutnya, kebanggaan tersebut bisa memudar apabila masyarakat luas justru mengenal Tangsel sebagai kota yang kumuh dan tidak sehat akibat tumpukan sampah di permukiman dan ruas jalan.

“Prestasi Tasya yang berhasil masuk 20 besar tentu membanggakan warga Tangsel. Tetapi jangan sampai Tangsel malah dikenal sebagai kota juara sampah,” ujar Fajar, dilansir (22/12/2025).

Pria yang akrab disapa Dado ini menilai Pemkot Tangsel tengah mengalami krisis penentuan prioritas. Saat warga di Ciputat, Pamulang, Serpong, Serpong Utara, dan wilayah lain harus berjuang menghadapi bau menyengat serta ancaman penyakit akibat limbah yang menumpuk di pinggir jalan, perhatian pemerintah justru tersita pada euforia hiburan.

Apalagi, persoalan sampah yang telah berlangsung hampir dua pekan dinilai belum menunjukkan solusi konkret dan terkesan dibiarkan.

“Kami belum melihat kesungguhan Pemkot Tangerang Selatan dalam menyelesaikan masalah sampah yang sampai hari ini masih terjadi,” tegasnya.

Ia juga menyoroti sikap pemerintah kota yang terlihat lebih antusias merayakan kontestasi dangdut, padahal kompetisi tersebut belum menghasilkan juara.

“Kalau sekarang saja sudah berlebihan, bagaimana nanti jika sudah benar-benar juara?” tambah Fajar.

Meski Pemkot Tangsel telah melakukan sejumlah langkah, seperti menutup tumpukan sampah di jalan dengan spanduk atau banner, upaya tersebut dinilai tidak efektif dan jauh dari solusi yang tepat.

“Kalau sekadar menutup sampah, anak SD pun tahu sampah harus ditutup. Itu bukan penanganan,” lanjutnya.

Pemuda Muhammadiyah Kota Tangerang Selatan berharap pemerintah kota dapat lebih serius dan fokus menangani persoalan sampah agar tidak berlarut-larut dan semakin merugikan masyarakat.

“Jangan sampai tumpukan sampah justru menjadi kado akhir tahun, apalagi prestasi penutup dari Pemkot Tangerang Selatan untuk warganya,” tutup Fajar.

Sementara itu, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie diketahui memberikan apresiasi atas prestasi Tasya yang dinilai telah membawa nama baik daerah. Menurutnya, pencapaian tersebut menjadi bukti bahwa generasi muda Tangsel memiliki potensi besar di tingkat nasional.

Terkait persoalan sampah, Benyamin juga telah menyampaikan permohonan maaf atas menumpuknya sampah di sejumlah titik, termasuk kawasan flyover Ciputat. Ia menegaskan bahwa penutupan menggunakan terpal serta penyemprotan penghilang bau hanya bersifat sementara.

Pemkot Tangerang Selatan, lanjutnya, saat ini tengah berfokus pada langkah-langkah cepat dan terukur untuk memulihkan kondisi serta membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih kuat ke depannya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang Selatan dari Fraksi PKS, Paramitha Messayu, mendesak Wali Kota Tangsel untuk menetapkan status Darurat Sampah. Ia menilai persoalan sampah di Tangsel telah berada pada level mengkhawatirkan dan membutuhkan tindakan luar biasa dari kepala daerah.

Paramitha menekankan pentingnya penerbitan Peraturan Wali Kota (Perwal) Darurat Sampah sebagai payung hukum agar seluruh perangkat daerah dapat bergerak cepat dan terkoordinasi.

“Wali Kota harus segera menerbitkan Perwal Darurat Sampah yang berisi langkah-langkah taktis dan terintegrasi dalam penanganan sampah di Kota Tangerang Selatan,” kata Paramitha, Senin (15/12/2025). ***

Baca Lainnya

Terlantar di Tanah Sendiri, Seorang Ibu Asal Talang Jawa Selatan Terpaksa Bertahan Hidup di Emperan Toko

17 December 2025 - 18:49 WIB

Jumlah Anak Tidak Sekolah Di Kabupaten Pandeglang Capai Dua Ribu

14 December 2025 - 23:03 WIB

K.H. Said Aqil Siradj Mendesak PBNU Kembalikan Izin Tambang, Menilai sebagai ‘Laknat dan Jebakan’ Politik

12 December 2025 - 12:45 WIB

Ayah Kandung Setubuhi Anak Bertahun-Tahun Sampai Hamil

9 December 2025 - 20:24 WIB

Mbah Tarman Yang Pakai Mahar Cek Palsu Kini Mendekam

5 December 2025 - 20:12 WIB

PMII: Penangkapan Dewi Astutik Harus Jadi Peringatan Serius dan Langkah Tegas Pemberantasan Narkoba

4 December 2025 - 20:19 WIB

Trending di Nasional