NUSAKATA.COM – Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang masih bungkam soal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bangkonol, Desa Bangkonol, Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Kritikan masih berlanjut dari berbagai elemen masyarakat dan para Mahasiswa yang dinilai Pemkab Pandegalang lakukan gegabah dalam MoU perjanjian pengiriman sampah dari tangsel.
Bahkan, viral dimedia sosial Tiktok seorang ibu mengungkapkan sebuah kekesalan atas pencemaran bau terhadap kiriman sampah.
Dalam unggahan tiktok milik @mamahratu27 seorang nenek sambil menggendong cucunya itu kesal terhadap bau dampak kiriman sampah, sampai cucunya merasakan sakit.
Diketahui, nama Tihat sempat terlihat emosi dalam unggahan tiktok tersebut. Ia mengeluhkan atas tindakan kiriman sampah yang semakin hari semakin dikirim ke TPA bangkonol.
“Bukan masalah soal jalan, dari kemarin Ya Allah Ya Robi bu, itu sampah serasa dari ujung idung mau kemakan. Mau makan enek, mau minum enek, mau tidur enek. Dimana-mana bau sampah, jangankan diluar, didalam rumah juga bau. Ni, anak saya sampai sakit, cucu saya sakit bu, soal apa ? Sampah, bau, bau, bau,” kesalnya ibu Tihat sambil emosi dalam keterangan Video dalam akun tiktok@mamaratu27. Dikutif, Jum’at, (15/8/2025).
Terpisah, saat dikonfirmasi salah seorang Pemuda sekaligus Mahasiswa, Firman, Mahasiswa Pecinta Alam menyampaikan, bahwa ia membenarkan nama yang berada dalam video tersebut tetangganya bernama Ibu Tihat yang beralamat Kampung Sabitangtu, RT 003 RW 002 Desa Bangkonol, Kecamatan Koroncong.
Kata Firman, Memang sampai beredar video tersebut ke media sosial lantaran cucunya sakit dari dampak lingkungan.
“Intinya, ini dampak lingkungan kiriman sampah yang tiap hari makin menumpuk ke wilayah TPA Bangkonol,” ucap Firman.
Bahwa menurutnya, ia dan warga lainnya kadang merasa cemas atas kiriman sampah tiap hari tersebut yang mengkhawatirkan.
“Bagi kami, khawatir lebih daripada ini pencemarannya, sedangkan Pemerintah Daerah dikabarkannya sudah MoU dengan tangsel sehari 500 ton kiriman sampah,” ungkapnya.
Menurutnya, bahkan warga sudah beberapa kali lakukan Demo ke pemda atas kekecewaannya.
“Warga sudah beberapa kali demo bahkan memblok jalan agar mobil tidak datang mengirim sampah kesini. Tapi, intinya Pemda jangan rugikan masyarakat,” tegasnya Firman.
Lanjut Firman, ia dan rekan Mahasiswa Pecinta Alam esok hari akan lakukan pengibaran Bendera Merah Putih berukuran 10 Meter dilapangan dekat TPA Bangkonol.
“Pengibaran Bendera 10 Meter tersebut esok hari di dekat lapangan bangkonol, ini bentuk protes Para Mahasiswa Pecinta Alam Banten kepada Pemda, dibulan kemerdekaan kita kibarkan bendera yang sakral didekat TPA Bangkonol,” jelasnya.