NUSAKATA.COM – Lembaga kemanusiaan dan kebencanaan Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) yang berpusat di Bogor, Jawa Barat, kembali mengirimkan relawannya untuk memperkuat misi kemanusiaan di wilayah terdampak banjir bandang di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh, Senin (15/12/2025).
Sebanyak 26 relawan yang berasal dari Koordinator Wilayah (Korwil) Lampung dan Jabodetabek serta pusat dilepas secara resmi oleh Pembina Utama UAR, Imaam Yakhsyallah Mansur, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pukul 07.00 WIB.
Para relawan diberangkatkan menggunakan Kapal KMP JATRA I dengan membawa bantuan kemanusiaan berupa 16 karung pakaian layak pakai serta satu dus obat-obatan yang dihimpun dari para donatur di Lampung dan Jawa Tengah untuk warga terdampak banjir di Sumatera.
Dalam arahannya, Imaam Yakhsyallah Mansur menekankan pentingnya menjaga niat karena Allah semata dalam setiap langkah pengabdian di medan bencana.
“Luruskan niat semata-mata ibadah karena Allah subahanahu wa ta’ala. Dalam menjalankan amal saleh di lokasi bencana, jangan membeda-bedakan agama, suku bangsa, maupun strata sosial,” pesannya.
Ia juga mengingatkan para relawan untuk menjaga ukhuwah dan membangun kerja sama yang solid, baik dengan sesama tim UAR maupun dengan tim SAR atau relawan dari lembaga lain di lapangan.
Pada kesempatan itu, Imaam menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung keberangkatan tim UAR, termasuk para donatur yang menyalurkan bantuan logistik dan donasi untuk korban bencana di Sumatera.
“Jazakumullah khairan kepada para ikhwan Jawa Tengah bagian Utara (JTU) dan Lampung atas bantuan dan donasinya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala melipatgandakan pahala atas amal saleh yang telah diberikan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Operasi dan Transformasi ASDP Tanjung Priok, Rio Lasse, turut menyampaikan terima kasih atas sinergi relawan kemanusiaan dalam program “ASDP Peduli Bencana Sumatera – Perbantuan KMP JATRA I”.
Menurut Rio, tugas kemanusiaan adalah misi luar biasa, merupakan ibadah yang akan dibalas kebaikannya tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat kelak. Oleh karenanya ia berharap para relawan ketika di lokasi bencana dapat melaksanakan tugas dengan luar biasa juga.
“Kehadiran kita (para relawan) sangat dibutuhkan oleh saudara-saudara kita yang terdampak bencana. Karenanya semua berharap perjalanan misi kemanusiaan ini dapat berjalan dengan lancar, selamat sampai tujuan, para relawan tetap sehat wal afiat dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat terdampak banjir,” ujar Rio Lasse.
Direktur Operasi dan Transformasi ASDP juga mengingatkan kepada Nakoda dan kru KMP JATRA 1 agar melaksanakan tugas dengan baik, mengantarkan para relawan, barang bantuan dan kendaraan sampai tujuan. “Pastikan semua komponen kapal berfungsi dengan baik,” ujar Rio Lasse.
Selain tim UAR, relawan Hilmi FPI, Baznas serta delapan staf ASDP juga mengikuti prosesi pelepasan dan berangkat bersama menuju sejumlah pelabuhan tujuan, yakni Belawan, Lhokseumawe, Sibolga, dan Teluk Bayur menggunakan Kapal KMP JATRA I.
Perjalanan laut diperkirakan memakan waktu sekitar tiga hingga empat hari sampai di Pelabuhan Belawan, Medan. Kapal KMP JATRA I bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok pukul 14.00 WIB. Selama perjalanan, pihak ASDP menyediakan bahan makanan yang dapat diolah atau dimasak oleh para relawan.
Dengan keberangkatan 26 personel yang dipimpin oleh Hayatdin (tiga di antaranya merupakan relawan muslimat), total relawan UAR yang diterjunkan ke wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh kini mencapai 60 orang.
“Relawan yang berangkat hari ini terdiri tim rehab rekon, psiko sosial, dan tim kesehatan,” kata Ketua Umum UAR H. Endang Sudrajat. (am)





