NUSAKATA.COM – Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengeluarkan pernyataan keras kepada kelompok Hamas terkait tawanan Israel yang masih mereka tahan.
Trump menyatakan bahwa, neraka akan pecah di Timur Tengah jika para tawanan tidak kembali sebelum pelantikannya pada 20 Januari mendatang. Dikutif Nusakata.com, Selasa (13/1/2025)
Namun, ironisnya, peristiwa kebakaran hebat terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat, tak lama setelah pernyataan tersebut.
Kebakaran tersebut menghancurkan lebih dari 10.000 rumah dan menewaskan setidaknya 10 orang.
Kondisi kering yang dipicu oleh angin Santa Ana dan suhu ekstrem menjadi penyebab utama kebakaran tersebut.
Gubernur California Gavin Newsom memerintahkan pengerahan Garda Nasional untuk membantu penanganan darurat dan mencegah penjarahan.
Presiden Joe Biden juga telah memastikan bahwa pemerintah federal akan menanggung biaya pemulihan selama enam bulan ke depan.
Ribuan petugas pemadam kebakaran berupaya keras untuk memadamkan api. Kebakaran dipicu oleh angin kencang yang mencapai kecepatan 97 kilometer per jam.
Kondisi kering yang dipicu oleh angin Santa Ana kemungkinan besar menyebabkan kebakaran hutan.
Warganet menyebut bahwa kebakaran di Los Angeles mirip dengan keadaan di Gaza yang mengalami genosida.
Mereka menganggap kebakaran ini sebagai “karma” atas dukungan Amerika Serikat terhadap genosida di Palestina.