Menu

Mode Gelap
 

Tradisi Seren Taun di Kasepuhan Guradog Jadi Perekat Sosial, Ekonomi, dan Budaya Masyarakat Adat

- Nusakata

26 Sep 2025 01:02 WIB


					Masyarakat adat Kasepuhan Guradog menggelar prosesi adat Seren Taun yang mencapai puncaknya pada Kamis (25/9). Perbesar

Masyarakat adat Kasepuhan Guradog menggelar prosesi adat Seren Taun yang mencapai puncaknya pada Kamis (25/9).

NUSAKATA.COM — Masyarakat adat Kasepuhan Desa Guradog, Kecamatan Curug Bitung, Kabupaten Lebak Banten, menggelar prosesi adat Seren Taun yang mencapai puncaknya pada Kamis (25/9). Tradisi tahunan yang sudah berlangsung sejak Rabu (24/9) ini disambut antusias warga serta para tetua adat, dengan rangkaian kegiatan yang berlangsung khidmat dan meriah.

Sejak pagi, warga bersama sesepuh adat mengikuti ritual utama Seren Taun. Prosesi diawali dengan panen, dilanjutkan dengan membawa hasil padi ke lumbung sebagai simbol rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil bumi. Ritual ziarah ke makam leluhur juga dilakukan sebagai penghormatan terhadap tradisi turun-temurun.

“Seren Taun itu istilah syukuran kepada Allah SWT atas panen yang melimpah. Rangkaian acaranya dimulai dari panen, lalu padi disimpan ke lumbung, dan dilakukan setahun sekali. Prosesi ini juga selalu diiringi ziarah ke makam orang tua kita,” ujar sesepuh adat Kasepuhan Guradog, Ade Sumardi.

Selain prosesi adat, rangkaian Seren Taun juga diramaikan dengan festival kesenian rakyat. Pagelaran wayang golek, tari jaipong, dan beragam atraksi budaya menjadi daya tarik hiburan bagi masyarakat. Kehadiran pedagang UMKM turut menambah semarak, dengan menjajakan makanan tradisional hingga kerajinan tangan lokal.

Lebih dari sekadar ritual budaya, Seren Taun diyakini menjadi perekat sosial masyarakat. Ade Sumardi menegaskan bahwa tradisi ini memperkuat persatuan antara Kasepuhan Guradog dan Citorék yang memiliki kesatuan adat serupa.

“Siapa pun boleh tinggal di Guradog, baik dari Citorék maupun luar daerah, asalkan bisa menyesuaikan dengan adat yang berlaku. Kasepuhan ini diwariskan turun-temurun, bahkan kepala desa pun bukan dipilih melainkan ditunjuk sesuai adat,” tambahnya.

Tradisi yang telah berlangsung ratusan kali ini bukan hanya simbol penghormatan kepada leluhur, tetapi juga momentum kebersamaan warga serta ruang ekonomi bagi masyarakat sekitar. Seren Taun di Kasepuhan Guradog menjadi bukti bahwa kearifan lokal masih tetap hidup dan berfungsi sebagai perekat sosial budaya.

Baca Lainnya

Sineas Muda Asal Banten Tembus Festival Film Internasional JAFF 2025

12 November 2025 - 07:48 WIB

Kaji Fathul Qorib, PMII STAI KH. Abdul Kabier Bangun Kader Moderat dan Berilmu

31 October 2025 - 07:53 WIB

Pemuda Generasi Emas di Masa Depan: Memperingati Sumpah Pemuda Ke-97

28 October 2025 - 18:58 WIB

Kegiatan Jaziro FORSIMA PAI Se-Banten di Makam Sultan Maulana Hasanuddin Banten

27 October 2025 - 14:04 WIB

Berbagai Ponpes dan Eleman Masyarakat Pandeglang Padati Alun-Alun Pandeglang

22 October 2025 - 13:26 WIB

Kuda Lumping: Kesenian Era Lama Yang Tetap Menjadi Primadona 

7 October 2025 - 17:59 WIB

Trending di Seni & Budaya