NUSAKATA.COM – Setelah kurang lebih 45 hari berada di Mesir melaksanakan tugas sebagai Tim Advance Pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Gaza, Jumat (29/8/2025) sore, tim pendahulu yang dipimpin Ir. Edi Wahyudi bersama Abdurrahman Parmo dan Fikri Rofi’ulhaq tiba kembali di tanah air.
Kedatangan mereka di Bandara Soekarno Hatta disambut hangat dan penuh haru oleh rombongan yang terdiri Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG) M. Anshorullah, Sekjen AWG Yusuf Maulana, Staf Maktab Aam Aang Gunawan dan Anwar Halim, keluarga relawan dan pimpinan masyarakat lingkungan Pondok Pesantren Al-Fatah, M. Tobri.
“Mereka tiba di Bandara Soekarno Hatta Tangerang Jum’at pukul 15.30 WIB,” kata Aang Gunawan, ketua rombongan penjemput tim advance, Sabtu 30 Agustus 2025.
Rombongan langsung menuju Komplek Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Kabupaten Bogor, tempat tinggal relawan. Kedatangan mereka disambut gembira dan haru ratusan santri yang sudah berjajar di pintu masuk pesantren sambil memekikkan takbir dan seruan “Al-Aqsa Haqquna!” ketika rombongan tiba pukul 19.45 WIB.
Ketiga relawan yang sudah berpengalaman di Gaza tersebut berangkat ke Mesir pada 14 Juli 2025 atas inisiatif Maemuna Center Indonesia (Mae-CI) untuk melakukan langkah-langkah persiapan pembangunan RSIA di Gaza, Palestina. Maemuna Center adalah sayap organisasi wanita dari Aqsa Working Group yang fokus pada kemanusiaan, termasuk pembangunan RSIA.
Beberapa tugas yang dilakukan tim advance di antaranya membangun jaringan dengan pemasok material serta menjalin kerja sama dengan lembaga kemanusiaan, termasuk World Food Program (WFP).
“Alhamdulillah, misi awal berjalan lancar. Insya Allah, tahap berikutnya pembangunan RSIA segera dimulai,” ujar Ir. Edi Wahyudi, Ketua Tim Advance.
Kondisi Gaza Semakin Memburuk
Sementara itu, kondisi Gaza semakin memburuk akibat serangan Zionis Israel terus-terusan. Malam yang sama (29/8), sebuah rumah di dekat kamp pengungsi Al-Mawasi, Khan Younis, kembali dibom penjajah Israel. Serangan brutal sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 63.000 warga, mayoritas anak-anak dan wanita.
Selain itu, penutupan total semua perbatasan sejak 2 Maret 2025 oleh zionis Israel membuat 2,4 juta warga Gaza terancam kelaparan. Kementerian Kesehatan Gaza menyebut 322 orang, termasuk 121 anak, meninggal karena kelaparan.
Armada Global Sumud Flotilla terdiri 40 kapal dari 44 negara yang akan berangkat dari Spanyol pada 4 September 2025 diharapkan menjadi harapan baru untuk menembus blokade dan dapat memberikan bantuan pangan bagi masyarakat Gaza, Palestina.
Kepulangan Tim Advance RSIA menjadi kabar baik bagi masyarakat Indonesia sekaligus pengingat bahwa perjuangan membantu rakyat Palestina masih jauh dari usai. Sebelum bangsa Palestina merdeka dan Masjidil Aqsa kembali sepenuhnya ke tangan umat Islam perjuangan melawan penjajahan tidak akan berhenti.
Dukungan doa, moral, dan bantuan nyata dari berbagai pihak diharapkan terus mengalir agar pembangunan RSIA Indonesia di Gaza dapat segera terealisasi, bangsa Palestina mendapatkan hak kemerdekaannya dan Masjidil Aqsa lepas dari cengkeraman zionis Israel, dikembalikan kepada umat Islam sepenuhnya, karena Al Aqsa Haqquna!. (Am)