NUSAKATA.COM, — Menyongsong pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Angkatan XXVII Universitas Samawa tahun 2025, berbagai harapan dan pandangan datang dari kalangan mahasiswa lintas fakultas. Mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Potensi Lokal Berbasis Teknologi dan Inovasi Menuju Indonesia Emas 2045,” KKL tahun ini dinilai sebagai momentum penting untuk membumikan peran mahasiswa di tengah masyarakat.
Asry Royan Sarkasi, mahasiswa Fakultas Hukum, menekankan pentingnya pendekatan sosial dalam kegiatan KKL. Menurutnya, penguasaan teknologi dan ide inovatif akan menjadi sia-sia jika mahasiswa gagal memahami kondisi riil masyarakat.
“Tema KKL tahun ini memang luar biasa. Tapi jangan sampai mahasiswa datang dengan konsep muluk-muluk tanpa memahami budaya lokal. Kita harus hadir untuk mendengar, belajar, dan berkontribusi dengan cara yang membumi,” ujarnya.
Sementara itu, Jaelani Irawansya, Ketua BEM Fakultas Teknik, melihat tema ini sebagai peluang untuk mengaplikasikan ilmu keteknikan secara langsung di lapangan.
“KKL adalah ladang eksperimen sosial. Mahasiswa teknik harus mampu menghadirkan solusi teknologi tepat guna — seperti sistem pengairan sederhana, energi alternatif, atau alat produksi lokal. Kita bisa buktikan bahwa teknologi tidak harus mahal, tapi harus tepat sasaran,” jelasnya optimis.
Di sisi lain, Sugiarto, Ketua BEM Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), menyoroti potensi pengembangan ekonomi lokal selama KKL berlangsung.
“Kami berharap KKL ini tidak sekadar mengedukasi, tapi juga menumbuhkan ekonomi masyarakat. Mahasiswa bisa membantu promosi UMKM desa, menyusun strategi pemasaran digital, atau pelatihan manajemen keuangan sederhana. Itulah bentuk kontribusi nyata ke arah Indonesia Emas 2045,” tegas Sugiarto.
Ketiganya sepakat bahwa kolaborasi lintas disiplin dalam KKL harus diperkuat. Mereka juga berharap seluruh peserta KKL Angkatan XXVII mampu menjalankan program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat dan berkelanjutan, bukan hanya untuk laporan akademik semata.
Kegiatan KKL Universitas Samawa tahun ini akan disebar di sejumlah desa di Kabupaten Sumbawa dan dijadwalkan berlangsung selama lebih dari satu bulan. Mahasiswa diharapkan hadir bukan hanya sebagai pelaksana program kampus, tetapi sebagai bagian dari upaya membangun Indonesia dari pinggiran dengan inovasi, dedikasi, dan rasa kemanusiaan.