NUSAKATA.COM – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Fakultas Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten menggelar kegiatan tasyakuran selama dua hari satu malam di Kampung Pekijing, Taktakan, Kota Serang, pada 14–15 Juni 2025.
Acara ini menjadi bentuk konkret sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dalam bingkai pengabdian dan pemberdayaan.
Dengan mengusung tema “Menumbuhkan Nalar Hukum, Merayakan Rasa Syukur, dan Bergerak Bersama Gematis”, kegiatan ini diikuti oleh 93 kader aktif PMII. Tak sekadar seremoni, tasyakuran ini menampilkan serangkaian program edukatif dan hiburan yang menyentuh langsung kehidupan warga.
“Ini bukan hanya perayaan usai MAPABA, tapi bagian dari pelaksanaan nilai-nilai dasar pergerakan kami. Mahasiswa harus hadir di tengah masyarakat, bukan hanya di ruang diskusi,” ujar Ketua Panitia, Dafa Revaldo, Minggu (15/6).
Kegiatan dikemas dinamis dengan melibatkan pertunjukan seni budaya, seperti drama musikal, tari tradisional, hadroh, hingga debus khas Banten. Anak-anak Kampung Pekijing turut ambil bagian, menciptakan suasana inklusif dan hangat.
Menariknya, dalam momen ini juga digelar seminar hukum yang menghadirkan Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PC PMII Kota Serang, Ali Martua Nasution, sebagai pemateri utama.
Dalam paparannya, ia menyoroti tantangan hukum kontemporer serta pentingnya peran mahasiswa hukum dalam merespons persoalan riil masyarakat.
“Mahasiswa harus jadi jembatan keadilan. Kita mulai dari edukasi dasar hukum di lingkungan paling dekat: desa dan kampung,” ujar Ali.
Seminar ini mendapat perhatian tinggi dari peserta dan warga, terutama saat membahas isu-isu seperti akses keadilan, penyuluhan hukum keluarga, dan advokasi masyarakat akar rumput.
Ketua PMII Rayon Fakultas Syariah, Muhamad Zidane Prayogi, menyebut tasyakuran ini sebagai model ideal pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam hal pengabdian kepada masyarakat.
“Kegiatan ini mengintegrasikan nilai ‘Hubungan Sesama Manusia’ dalam nilai dasar pergerakan PMII, dan juga menjadi perwujudan nyata Tri Dharma. Ini bukan sekadar ritual organisasi, tapi juga bentuk tanggung jawab sosial,” tegasnya.
Penampilan spesial dari musisi lokal Nafis CDG menutup rangkaian acara, menambah semarak suasana dan mempererat keakraban antara kader PMII dan warga setempat.
Tasyakuran ini menandai semangat baru gerakan mahasiswa Islam di tengah masyarakat. Ke depan, PMII Rayon Fakultas Syariah berkomitmen mengintensifkan agenda-agenda pemberdayaan berbasis komunitas. ***