Dalam pandangan Rumi, cahaya Muhammad merupakan sumbu yang menggerakkan seluruh alam semesta.
Tuhan.
Ku mengerti, tak akan mampu kuungkapkan setiap rahasiamu
Ku tahu, tak layak segala persembahanku
Wahai Tuhan yang Maha Agung
Begitu juga ku sadari, tak cukup semua ruku dan sujudku
Air mata ini pun tak mampu mengantarkanku bahagia
Namun, ku Saksikan kelembutanmu terwujud pada mutiara itu (Nabi Muhammad).
Ku mengerti meski ia dari kami, namun tiada tandingan
Kami semua tembaga dan Ahmad adalah Kimia.
Keajaiban yang kulihat darinya
Tak kutemukan pada kawan ataupun lawan.
Tak seorangpun mampu menandingi keutamaan yang kau berikan padanya, meski 100 tahun bermunajat.
Ku yakin atas anugrah yang Kau hadirkan untuknya. Ku berbaring, ia adalah mutiara dari samudra-mu
Ku jadikan ia, pemberi syafaat di hadapan-Mu.
Duhai yang mengetahui segala keadaan!
Kabarkan padaku tentangnya (Baginda Nabi)
Sumber : Majlis Muhibbin Guru Sekumpul