Konawe Utara – Himpunan Mahasiswa Pemuda Pelajar Kecamatan Asera (HMPPKA) kabupaten konawe utara provinsi Sulawesi tenggara menyoroti jalan penghubung tiga desa yang kian memburuk dan pasca pembangunan jalan beton desa amorome trans yang semakin rusak parah.
Kecamatan asera yang merupakan wilayah ibu kota kabupaten konawe utara yang terbagi dari beberapa wilayah desa dan kelurahan, antara lain 17 desa dan 2 kelurahan, sebut saja desa amorome trans sesuai dengan Namanya yang merupakan salah satu daerah tujuan transmigrasi prov. Sulawesi tenggara, pada letak wilayahnya berada jauh masuk ke pelosok desa sehingga percepatan pembangunan dan penigt baik infrastruktur maupun sumber daya lainnya harus dilakukan secara signifikan.
“Saya beberapa kali pergi ke desa-desa untuk melakukan kunjungan silaturahmi bertemu dengan masyarakat sekaligus melihat aktivitas ataupun kegiatan pembangunan yang ada di beberapa desa di kecamatan asera, begitu juga di tiga desa tersebut.” Kata ikra Muhammad fadil selaku ketua umum perkumpulan mahasiswa pemuda pelajar kecamatan Asera kabupaten konawe utara (HMPPKA KONUT), saat di hubungi melalui WhatsApp oleh Nusanews.co Minggu (5/11/2023).
Sadar sebagai bagian dari masyarakat itu sendiri dan merupakan bagian dari sosial of control maka Bersama HMPPKA, Ia selalu melakukan ditugaskan sebagai ketua umum untuk terus menjadi penggerak perubahan dari perkumpulan yang ia pimpin itu, “Beberapa pekan lalu saya sempat mengunjungi beberapa desa yang berada di pelosok, diantaranya desa amorome trans, desa oheo trans, dan desa asemi nunulai. Dari perjalanannya saya melihat bahwa akses jalan yang dilalui oleh masyarakat itu memang perlu perhatian dari pemerintah daerah konawe utara, bukan apanya memang jalan ke tiga desa tersebut sudah seharusnya dilakukan perbaikan yang signifikan, ia menilai bahwa seharusnya pemerintah harus memfokuskan pembangunan pada infrastruktur yang satu ini sebab selain sebagai akses penghubung, jalan itu juga merupakan akses yang akan mempermudah peningkatan ekonomi, sosial, pendidikan dan hal lainnya pada masyarakat”, ungkapnya.
Selain itu, Ikra juga menyoroti pembangunan jalan beton desa amorome trans yang sebalumnya telah dikerjakan, diduga telah banyak terjadi ketimpangan, tidak sesuai prosedur pembangunan.
“Jelas saja belum lama nya setelah dibangun jalan beton tersebut sudah mengalami kerusakan begitu parah hingga besi tulangannya pun sudah bermunculan menjulang ke atas yang mana jalan ini dinilai cukup berbahaya untuk lalui oleh masyarakat.” Ujarnya.
Ikra sangat menyayangkan kontraktor yang diberi tanggung jawab untuk melakukan pembangunan jalan beton tersebut. Pasalnya anggaran yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kabupaten konawe utara tersebut diperkirakan hampir mencapai miliaran ribu rupiah, Kuat membayangkannya bahwa dengan hasil kerjaan yang tidak karena itu pada pekerjaan jalan beton desa amorome trans, dana tersebut lebih banyak yang masuk ke kantong pribadi daripada pengalokasian pemutuan bahan matrial atau hal pendukung lainnya yang memang diperuntukan untuk pembangunan jalan tersebut, sambungnya lagi bahwa kegiatan pembangunan jalan tersebut itu juga tidak lepas dari tidak karena dinas terkait yang membidangi pada proyek kontruksi tersebut” Tegasnya
Ikra Muhammad fadil bersama masyarakat sangat berharap agar pemda konut segera meluncurkan proyek pembangunan jalan beton desa amorome trans dan tiga dua desa lainnya.
“Dengan ini kami berharap kepada pihak aparat penegak hukum untuk turun langsung menginvestigasi penemuan tersebut karena dinilai dengan dugaan tersebut telah melanggar UU No. 31 TAHUN 1999 pasal 2 ayat (1) yang dinilai telah merugiakan uang negara khususnya daerah kabupaten konawe utara”. Pungkasnya
