NUSAKATA.COM — Ikatan Keluarga Besar Pulau Manipa (IKABAPA) Jakarta mengadakan silaturahmi besar yang melibatkan warga Manipa yang tinggal di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Acara yang mengusung tema “Bakudapa, Bekumpul Orang Basudara” ini dilangsungkan pada Minggu, 1 Juni 2025, bertempat di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan.
Pertemuan yang diprakarsai oleh pengurus IKABAPA Jakarta periode 2023–2028 ini berlangsung dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan. Kegiatan ini menjadi momen penting untuk kembali mempererat hubungan antar sesama warga Manipa yang merantau ke ibu kota.
Sejumlah tokoh penting dalam organisasi turut hadir, termasuk Ketua Umum IKABAPA Jakarta Rimbo Bugis dan Sekretaris Jenderal Erwin Kotalima. Hadir pula Ketua Umum pertama, Abdul Rasyid Kotalima, dan Ketua Umum kedua, Gasam Tarmon, serta para sesepuh dan tokoh lintas generasi lainnya.
Dalam sambutannya, Rimbo Bugis menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari upaya merawat nilai-nilai kekeluargaan khas masyarakat Manipa di perantauan.
“IKABAPA bukan hanya organisasi, tapi rumah besar tempat kita orang basudara bisa saling mengenal, menopang, dan menguatkan,” ungkapnya.
Erwin Kotalima juga menyampaikan bahwa acara ini menjadi langkah awal untuk memperkuat konsolidasi komunitas.
“Silaturahmi ini tidak sekadar ajang bernostalgia, tapi juga menjadi ruang untuk menyusun strategi bersama demi kemajuan IKABAPA ke depan,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan diwarnai dengan ramah tamah, makan bersama, hingga diskusi ringan mengenai sejarah organisasi, potensi sumber daya warga Manipa di perantauan, dan pentingnya menjaga identitas budaya di tengah dinamika kehidupan kota.
Panitia turut mengadakan pendataan warga Manipa yang berdomisili di Jabodetabek sebagai langkah awal menyusun program yang lebih relevan dan terarah.
“Dengan data yang akurat, kita bisa merancang kegiatan yang lebih tepat sasaran,” ungkap salah satu panitia.
Antusiasme peserta begitu terasa sepanjang acara. Dari anak-anak hingga orang tua, dari generasi pendiri hingga generasi muda, semua larut dalam kehangatan suasana kekeluargaan.
Acara ini pun diakhiri dengan harapan agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin untuk menjaga tali persaudaraan yang telah diwariskan turun-temurun.
“Karena kita orang basudara, tidak bisa jauh. Karena kita satu, kita harus berkumpul.”
