Menu

Mode Gelap
 

Serius Tapi Santai, Abdul Mu’ti Bikin Pengukuhan Prof. Sukadiono Pecah Tawa

- Nusakata

24 Aug 2025 17:51 WIB


					Photo: Mendikdasmen Prof Abdul Mu’ti saat menyampaikan sambutan di acara pengukuhan Guru Besar Prof. Sukadiono di UM Surabaya (dok: Ist) Perbesar

Photo: Mendikdasmen Prof Abdul Mu’ti saat menyampaikan sambutan di acara pengukuhan Guru Besar Prof. Sukadiono di UM Surabaya (dok: Ist)

NUSAKATA.COM Suasana akademik yang biasanya kaku dan penuh formalitas mendadak cair saat Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) sekaligus Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, naik ke podium memberikan sambutan pada pengukuhan Prof. Dr. dr. Sukadiono, MM sebagai Guru Besar bidang Fisiologi Olahraga. Acara berlangsung di Gedung At-Tauhid Tower, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sabtu (23/8/2025).

Sejak kalimat pembuka, Abdul Mu’ti sudah memancing gelak tawa hadirin. Dengan ringan ia berkelakar, “Kalau mikrofonnya harus diturunkan, maklum orangnya agak pendek.” Sontak, ruang sidang pun pecah oleh tawa undangan yang hadir. Sentuhan humor ini terus ia sisipkan di sela-sela sambutannya, menjadikan acara pengukuhan terasa hangat dan hidup.

Ketika menyebut satu per satu tokoh penting yang hadir, Abdul Mu’ti tak hanya menyampaikan dengan cara formal, melainkan diselingi komentar cerdas dan segar. Prof. Haedar Nashir dan Prof. Pratikno disebut dengan jabatan resmi, namun giliran Prof. Muhadjir Effendi, ia berkelakar, “Pak Muhadjir ini Mustasyar Presiden dalam urusan haji. Orang Muhammadiyah yang jadi mustasyar ya hanya beliau.” Ucapan itu kembali disambut tawa lepas hadirin.

Tak ketinggalan, Abdul Mu’ti juga memberi perhatian khusus pada Aisyiyah. “Dari tadi belum ada yang menyebut Aisyiyah. Padahal hadir lengkap, dari pusat, wilayah, cabang, hingga ranting. Kalau tidak ada Aisyiyah, tidak ada Muhammadiyah,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah.

Keakraban semakin terasa ketika ia menyebut nama Rektor UM Surabaya, Dr. Mundakir, dengan selipan frasa doa khas salawat. Hadirin pun tergelak karena kalimat yang biasa dibacakan penuh khidmat itu dipakai untuk menyapa seorang rektor.

Saat menyinggung Prof. Sukadiono yang baru dikukuhkan, Abdul Mu’ti melontarkan komentar bernuansa nostalgia. “Pidatonya sangat hebat, mengingatkan saya pada rumus-rumus Kimia waktu sekolah dulu,” katanya, kembali membuat suasana mencair.

Puncak keceriaan hadir saat Abdul Mu’ti membacakan dua pantun. Dengan intonasi khas, ia melafalkan bait demi bait, pantun sederhana namun sarat makna.

Di balik tawa dan canda itu, ada pesan serius yang disampaikan Abdul Mu’ti. Bidang fisiologi olahraga yang digeluti Sukadiono sangat relevan dengan dunia pendidikan dasar dan menengah. Yakni, Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, Tidur Cepat

“Kalau kebiasaan sehat ini ditanamkan sejak dini, anak-anak Indonesia akan tumbuh kuat dan sehat,” ujarnya.

Sambutan Abdul Mu’ti pun menjadi pengingat bahwa suasana akademik tidak selalu harus kaku.

Lewat selipan humor, pantun, dan sapaan hangat, dia berhasil menghadirkan keakraban, bahkan di tengah acara sakral pengukuhan seorang profesor.

Sebuah momen yang membuktikan bahwa ilmu, tawa, dan kehangatan bisa berjalan beriringan. (Dewa).

Baca Lainnya

Pencurian Beruntun Resahkan Warga Pasirangin Cileungsi

23 August 2025 - 16:24 WIB

Ansor Jatim Mendadak Temui Mendikdasmen Abdul Mu’ti, Ini Yang Dibicarakan

23 August 2025 - 07:41 WIB

DPP ADI Gelar Deklarasi Bersama Berantas Kekerasan Pada Perempuan

22 August 2025 - 16:47 WIB

Demokrasi Terancam, PMII Kabupaten Serang Angkat Suara Soal Pengeroyokan Wartawan

22 August 2025 - 13:41 WIB

Silaturahmi PP Muhammadiyah dan PBNU, Kuatkan Persatuan dan Peran Kebangsaan

22 August 2025 - 08:41 WIB

DPW PERPAM Banten Kecam Kekerasan terhadap Wartawan saat Liputan Penyegelan Pabrik

22 August 2025 - 07:38 WIB

Trending di News