NUSAKATA.COM – Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) menegaskan bahwa penanggulangan praktik prostitusi di kawasan sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN) kini menjadi salah satu prioritas utama. Hal ini menyusul meningkatnya arus migrasi penduduk ke wilayah tersebut akibat pembangunan IKN.
Kapolda Kaltim, Irjen Pol Endar Priantoro, menyampaikan bahwa tingginya mobilitas masyarakat sebagai dampak pembangunan besar-besaran IKN membawa konsekuensi sosial yang perlu diantisipasi, salah satunya munculnya aktivitas prostitusi.
“Ini kami pandang sebagai persoalan yang cukup serius,” ujar Endar di Balikpapan, seperti dikutip dari Antara pada Jumat (20/5/2025).
Melalui informasi dari masyarakat dan kegiatan operasi di lapangan, pihak kepolisian telah mengambil langkah tegas di sejumlah lokasi yang teridentifikasi rawan prostitusi. Upaya ini berhasil menekan jumlah kasus yang sebelumnya menunjukkan tren peningkatan.
Selain itu, polisi juga mengungkap modus operandi dari praktik tersebut, termasuk dugaan eksploitasi oleh pihak ketiga atau mucikari yang dapat mengarah pada tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
“Saat ini kami masih melakukan pendalaman terkait kemungkinan keterlibatan mucikari dalam jaringan tersebut,” imbuhnya.
Dari hasil patroli siber serta pemantauan langsung, Polda Kaltim menemukan bahwa prostitusi dilakukan baik secara konvensional maupun melalui platform digital seperti media sosial dan aplikasi pesan. Enam orang saat ini tengah diperiksa dalam penyelidikan, dan salah satunya diduga berperan sebagai mucikari.
Sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan IKN, Polda Kaltim terus memperkuat koordinasi dengan Polsek dan instansi terkait, guna menutup titik-titik rawan dan mencegah berkembangnya kembali praktik serupa.
“Ini merupakan langkah preventif kami untuk meminimalisasi dampak sosial dari pembangunan IKN yang sedang berlangsung secara masif,” jelas Kombes Pol Jamaludin Farti dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kaltim.