NUSAKATA.COM – Okky Madasari, Ph.D. adalah seorang sastrawan kelahiran Magetan Jawa Timur (lahir 30 Oktober 1984) dan sosiolog Indonesia yang dikenal karena penggambarannya tentang kondisi sosial dan politik di Indonesia.
Dalam akun instagramnya @okkymadasari iya mengunggah sebuah video berdurasi 2:28 detik yang sedang membacakan sebuah puisi di depan sebuah gedung.
Dalam postingan tersebut Okky ikut dalam aksi bersama Serikat Pekerja Fisipol, Serikat Pekerja Kampus, serta mahasiswa di Universitas Gadjah Mada (UGM) Pada Rabu, 12 Februari 2025.
Aksi ini merespon kebijakan tunjangan kinerja (tukin) dan sejumlah kebijakan-kebijakan pendidikan yang beberapa waktu terakhir menjadi sorotan. Aksi ini digelar di Balairung UGM.
Terlihat Okky membacakan puisi sambil berdiri di sebuah anak tangga, dengan tangan kanan memegang pengeras suara, tangan kiri memegang ponselnya.
Sesekali lantunan puisinya mendapat apresiasi dari peserta aksi.
Berikut puisi Okky Madasari:
Jika kau tak temukan dosen-dosenmu di ruang kuliah hari ini, carilah mereka di jalanan.
Di barisan masa demostrasi bersama ibu-ibu yang kehabisan gas dan pegawai Honorer yang kena PHK.
Di antara ASN-ASN yang menggadaikan SK dan Guru-Guru yang menolak membisu.
Jika kau dengar dosen-dosenmu lantang berteriak tukin-tukin itu bukan karena tak betah miskin.
Ada hak dan harkat dalam tunjangan kinerja, ada integritas dan janji yang melampaui rasa kenyang keluarga sendiri.
Jika tak kau temukan dosen-dosenmu di ruang kuliah dan di barisan demonstrasi hari ini.
Coba tengoklah antrian panjang di ruang sebelah, di antara politisi berdasi dan influencer jutaan followers, bersama para buzzer dan gerombolan broker.
Apakah itu dosenmu yang mengantri jatah kursi;
Kursi Stafsus, kursi komisaris, kursi wamen, kursi menteri?
Engkau mahasiswa yang gelisah.
Kalau kau lihat doktor abal-abal petangtang-petenteng pamer gelar.
ingatlah, kampusmu telah jadi toserba yang menjual gelar dan kehormatan paket kilat harga diskon.
Kalau kau lihat rektormu bermain tambang.
Mengertilah, kampusmu hendak di bungkam, nyali dan nurani dibeli seharga konsesi.
Engkau mahasiswa berbahaya.
Jangan kaget tetaplah gusar
Jangan gentar teruslah melawan.
12 Februari 2025