NUSAKATA.COM – Pemerintah semakin gencar dalam upaya menekan kemiskinan ekstrem di desa. Presiden Prabowo Subianto berencana membentuk 70.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, yang akan diluncurkan pada 12 Juli 2025 bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional.
Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, optimistis bahwa koperasi desa akan menjadi pendorong utama perekonomian desa dan berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
“Melalui koperasi desa ini, kita dapat menciptakan simpul ekonomi desa, memperpendek rantai distribusi, serta menstabilkan harga kebutuhan pokok,” ujar Budi Arie, Senin (10/3/2025).
Cara Kerja Koperasi Desa Merah Putih
Sebanyak 70.000 koperasi desa ini akan berperan dalam mengelola rantai pasok sembako, kebutuhan primer, serta distribusi logistik.
Kementerian Koperasi akan membangun koperasi ini dengan tiga pendekatan utama: mendirikan koperasi baru, merevitalisasi koperasi yang sudah ada, serta mengembangkan koperasi yang telah beroperasi.
Selain itu, koperasi desa juga akan berfungsi sebagai agregator harga hasil pertanian, memastikan produk tani, ternak, dan hasil desa lainnya dapat diolah dan dipasarkan dengan lebih efisien.
Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menegaskan bahwa pemerintah akan membentuk tim khusus guna memastikan target 70.000 koperasi desa tercapai.
Tim ini akan berkoordinasi dengan perangkat desa, menyediakan modul pendirian koperasi, serta mengawal proses musyawarah desa dalam pembentukannya.
Sementara itu, Wakil Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi, Ahmad Riza Patria, menambahkan bahwa koperasi desa akan menghadirkan gerai desa yang berfungsi sebagai pusat distribusi hasil pertanian, peternakan, dan produk lokal lainnya.
Koperasi sebagai Solusi Pengentasan Kemiskinan di Desa
Menteri Sosial, Agus Jabo, menilai koperasi merupakan solusi strategis dalam mengatasi kemiskinan ekstrem di desa, terutama bagi 40% penduduk desa yang mayoritas bekerja sebagai buruh tani.
“Dengan adanya koperasi desa, kesejahteraan masyarakat desa dapat meningkat secara signifikan,” pungkas Agus Jabo. ***