Nusakata.com – Seorang napi asal bogor meninggal di dalam rutan Pandeglang, diduga ada luka di beberapa bagian.
Orang Tersanding kasus pencurian tersebut harus meninggal dunia didalam rutan pandeglang kelas II B, Sarip Hidayat (41) warga bogor meninggal di dalam kamar mandi berkisar pada pukul 20:00 pada hari Rabu 28/8/2024.
Sarip Hidayat masuk pada tanggal 1 Agustus 2024 lantaran tersangkut kasus pencurian yang sebelumnya ditangani oleh Polsek Cimanggu.
Informasi yang di himpun yang dilansir nusakata.com, seperti yang dikatakan oleh Iptu Alfian Yusup.
“Pada saat melakukan tugas piket dari Reskrim Polres Pandeglang, sesampainya di RSUD berkah Pandeglang di situ anggota melihat adanya luka lebam di bagian pelipis kanan, dan bibir atas,” kata Kasat Reskrim Polres Pandeglang Iptu Alfian Yusup, Kamis (29/8/2024).
Alfian belum bisa memastikan kejadian tersebut, apakah luka lebam tersebut menjadi penyebab kematiannya atau adanya dugaan penganiayaan pada seorang yang meninggal tersebut. Sebab, menurutnya, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi.
“Untuk penyebab kematian sendiri kita belum bisa mengidentifikasi karena ketika bertanya dokter, dokter menyarankan untuk autopsi, sedangkan dari pihak keluarga menolak untuk diautopsi,” katanya.
Dikatan oleh aktivis Pandeglang, Dian Ardiansyah menyayangkan atas kejadian meninggalnya Seorang di rutan Pandeglang.
“Kami menduga, bahwa di rutan Pandeglang kurangnya pengawasan dan dugaan pembiaran terhadap para tahanan, alias kurang ketat dan tidak nyaman.” Katanya
Bahkan, informasi yang di himpun kami pun ada beberapa informasi, seperti penyelundupan alat telekomunikasi, dugaan jual beli kamar mengarah ancaman pada peserta masuk ke dalam lapas rutan kabupaten Pandeglang.
Kamipun menduga, bahwa konsfirasi didalam lapas masih terjadi, seperti dugaan pungli, penekanan ancaman kepada orang yang baru masuk lalu disuruh meminta uang kepada pihak keluarga untuk membeli kamar.
“Artinya, bagaimana membangun kesadaran warga binaan didalam rutan, jika pembiaran hal tersebut masih dilakukan, serta kurangnya keamanan dan binaan yang kurang maksimal terhadap warga binaan di rutan.” Imbuhnya