NUSAKATA.COM — Ketua Fraksi Partai Aceh Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen, Samsul Admi atau yang akrab disapa “Mentri”, menghadiri acara taziah atas meninggalnya ibunda dari Ismail, anggota Komite Peralihan Aceh (KPA) Sagoe Kuta Sabi. Acara berlangsung di rumah duka di Desa Ujoeng Bayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen.
Kehadiran politisi senior Partai Aceh tersebut sebagai bentuk empati dan solidaritas kepada keluarga almarhumah, khususnya kepada Ismail yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan perjuangan eks kombatan.
Sejumlah tokoh masyarakat, anggota KPA, dan warga setempat tampak memadati rumah duka untuk memberikan dukungan moral serta mendoakan almarhumah.
Suasana berlangsung khidmat dalam rangkaian pembacaan Yasin dan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat.
Dalam sambutannya, Samsul Admi menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan mengingatkan pentingnya peran seorang ibu dalam kehidupan.
Ia berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.
“Kehadiran kami di sini adalah untuk menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga diberi kekuatan serta kesabaran,” ujar Samsul Admi.
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga ukhuwah islamiyah dan mempererat tali silaturahmi di tengah masyarakat, terutama dalam situasi duka seperti ini.
“Dalam suka dan duka, kita harus saling hadir. Inilah nilai-nilai yang senantiasa dijaga oleh Partai Aceh dan para pejuang KPA sejak dahulu: solidaritas dan kepedulian terhadap sesama,” tambahnya.
Ismail, mewakili keluarga duka, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Samsul Admi. Menurutnya, kehadiran Ketua Fraksi Partai Aceh tersebut memiliki makna tersendiri.
“Beliau bukan hanya hadir sebagai Ketua Fraksi, tetapi sebagai abang yang peduli. Kami sangat menghargai perhatian dan kehadiran beliau dalam momen ini,” ungkap Ismail.
Sementara itu, Ardi, salah satu pendamping Samsul Admi, menyampaikan bahwa kehadiran wakil rakyat di tengah masyarakat adalah bentuk nyata kepemimpinan yang membumi.
“Pemimpin sejati bukan hanya hadir saat kampanye. Ia hadir saat rakyat membutuhkan, termasuk di saat duka,” ujarnya.
Dikenal sebagai figur yang aktif turun ke lapangan, Samsul Admi selama ini menjaga hubungan erat dengan masyarakat akar rumput, termasuk dengan mantan kombatan yang kini berperan dalam membangun kehidupan damai di Aceh.
Melalui kehadirannya dalam acara taziah ini, Samsul berharap nilai-nilai persaudaraan dan semangat gotong royong terus terjaga, serta memperkuat tekad bersama dalam menjaga perdamaian yang telah lama diperjuangkan di Tanah Rencong.
