NUSAKATA.COM – Yayasan Milenial Pandeglang Peduli bersama segenap elemen masyarakat menyampaikan ucapan selamat datang dan selamat bertugas kepada Kapolres Pandeglang yang baru, AKBP Dr Dhyno Indra Setyadi, S.I.K., M.Si, yang resmi menggantikan AKBP Oky Bagus Setiaji.
Pergantian pucuk pimpinan di tubuh Polres Pandeglang ini dinilai sebagai momentum strategis untuk memperkuat pelayanan publik, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian, serta menjawab tantangan sosial dan keamanan yang terus berkembang di wilayah Kabupaten Pandeglang.
Ketua Yayasan Milenial Pandeglang Peduli, Ahmad Syafaat, menyatakan bahwa kehadiran Kapolres yang baru membawa harapan besar, khususnya bagi generasi muda yang mendambakan pelayanan kepolisian yang cepat, transparan, dan berbasis teknologi.
“Kami berharap kepemimpinan baru di Polres Pandeglang dapat melahirkan inovasi pelayanan yang presisi, mendekatkan kepolisian kepada masyarakat melalui pendekatan humanis, serta mendorong terbentuknya lingkungan yang aman dan kondusif untuk semua,” ujar Ahmad.
Dalam kesempatan tersebut, generasi milenial Pandeglang juga menyampaikan beberapa catatan dan harapan kepada AKBP Dr Dhyno Indra Setyadi, di antaranya:
1. Transformasi Pelayanan Publik yang Nyata.
Masyarakat Pandeglang, khususnya generasi muda, menaruh harapan besar pada peningkatan kualitas pelayanan publik di lingkungan Polres. Proses pengurusan administrasi seperti SIM, SKCK, dan laporan pengaduan harus lebih cepat, transparan, dan bebas pungli. Digitalisasi dan pemangkasan birokrasi menjadi keharusan, bukan pilihan.
2. Polisi sebagai Mitra, Bukan Sekadar Penegak Hukum.
Kepolisian harus tampil sebagai mitra masyarakat dalam menjaga ketertiban sosial, bukan hanya hadir saat terjadi pelanggaran. Pendekatan humanis, dialogis, dan partisipatif perlu diperkuat, terutama dalam menjangkau kalangan milenial dan komunitas akar rumput.
3. Responsif Terhadap Aspirasi Kaum Muda.
Generasi muda Pandeglang semakin aktif dalam menyuarakan kepedulian sosial dan keadilan. Kapolres diharapkan membuka ruang komunikasi dua arah dengan organisasi kepemudaan, kampus, dan komunitas digital untuk menyerap masukan serta mencegah potensi gesekan sosial.
4. Pencegahan Dini dan Penanganan Konflik Sosial.
Pandeglang memiliki kerentanan terhadap gesekan horizontal, baik karena faktor sosial, ekonomi, maupun keagamaan.
Kapolres perlu membangun sistem deteksi dini yang melibatkan tokoh agama, adat, dan pemuda agar potensi konflik bisa diselesaikan sebelum meluas.
5. Penegakan Hukum yang Adil dan Tanpa Pandang Bulu.
Masyarakat akan menilai kinerja Kapolres dari seberapa tegas dan adil hukum ditegakkan. Tidak ada ruang untuk diskriminasi hukum, perlindungan terhadap pelanggar yang memiliki kekuasaan, atau pembiaran terhadap praktik premanisme dan kriminalitas lokal.
6. Keterbukaan Informasi dan Akses Publik.
Polres harus terbuka dalam menyampaikan informasi penting, termasuk data kriminalitas, proses penanganan kasus, hingga capaian kinerja. Transparansi ini akan memperkuat kepercayaan masyarakat sekaligus menjadi kontrol sosial terhadap institusi.
Dengan semangat baru ini, Milenial Pandeglang meyakini bahwa Polres Pandeglang di bawah kepemimpinan AKBP Dr Dhyno Indra akan semakin presisi, adaptif, dan merakyat.
“Selamat bertugas dan mengabdi untuk Pandeglang yang lebih aman, tertib, dan bermartabat,” tutupnya.**