NUSAKATA.COM – Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara, Heria Suwandi mengatakan, berdasarkan laporan Time Forecast diperkirakan pada Jumat (5/12), permukaan air laut di kawasan pesisir Jakarta diperkirakan mencapai sekitar +260 mPP.
Menurut Suwandi, pihaknya telah mengintensifkan sejumlah langkah fisik maupun nonfisik untuk meminimalkan dampak rob tersebut. Mulai dari pembangunan dan perbaikan tanggul, pengerukan sungai dan saluran, kesiapan pompa, hingga personel satgas.
“Fenomena rob kali ini menggenangi sejumlah wilayah pesisir seperti di Kamal, Muara Angke, Sunda Kelapa, RE Martadinata, dan Blencong Marunda. Air pasang diduga sekitar pukul 09.00 dan surut lebih cepat karena durasi pasang,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).
Untuk menghadapi fenomena rutin tersebut, Suwandi menyebut pemerintah daerah maupun pusat terus berupaya menyelesaikan pembangunan dan penataan tanggul mitigasi di Muara Angke, dan kawasan dermaga kapal Mandala Bahari, serta pembangunan Tanggul NCICD di Muara Karang dan Ancol. Kemudian, menutup kebocoran sheet pile Kali Ancol dan menambah sheet pile di sisi Utara.
“Kami juga terus optimalisasi sistem air, mulai dari pengerukan Waduk Muara Angke, pembuatan sodetan serta pengurasan dan pembangunan crossing saluran dari Jalan Pluit Karang Ayu menuju Pompa PLTU Muara Karang agar aliran air lebih cepat tertangani,” terangnya.
Selain langkah fisik, kata Wandi, pihaknya juga telah memastikan kesiapan Pompa Sub Polder di Jalan Lodan Raya, RE Martadinata, dan Jalan Gunung Sahari.
Selain itu, kesiapan seluruh pompa dan menempatkan 16 unit pompa mobile di wilayah rawan genangan, serta menyediakan 5.000 karung pasir sebagai kebutuhan tanggap darurat.
“Sekitar 500 personel Pasukan Biru kita kerahkan dengan dilengkapi pompa apung dan peralatan pendukung lainnya. Seluruh tim disiagakan bekerja cepat selama potensi rob berlangsung,” tegasnya.





