NUSAKATA.COM – Setelah menanti selama dua pekan lebih dalam ketidakpastian, akhirnya Muhammad Fatur Rohman relawan Aqsa Working Group (AWG) jadi berangkat dari Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia, ke Gaza dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla. Fatur yang berusia 21 tahun menjadi satu-satunya delegasi Indonesia di Kapal Kamr, bersama 5 aktivis internasional lainnya. Kapal tersebut berangkat pada Jumat (19/9/2025) pukul 16.00 waktu Tunisia atau pukul 20.00 WIB.
Global Sumud Flotilla merupakan inisiatif internasional yang menghimpun relawan dan aktivis dari berbagai negara untuk menembus blokade laut Zionis Israel terhadap Jalur Gaza dan mengirimkan bantuan kemanusiaan langsung kepada rakyat Palestina. Nama Sumud, yang berarti keteguhan dalam bahasa Arab, melambangkan semangat rakyat Palestina dalam menghadapi penindasan.
Dalam laporannya, Fatur menyebut sebanyak 42 kapal telah berlayar menuju Gaza, meski jumlah ini lebih sedikit dari target awal 70 kapal karena banyak kapal tidak memenuhi standar kelayakan. Kapal Kamr menjadi kapal terakhir yang diberangkatkan.
“Perjalanan ini estimasinya 10 sampai 14 hari, jika lancar dan tanpa rintangan seperti intersepsi dari Zionis,” ujar Fatur dalam live report melalui kanal YouTube AWG, Jumat (19/9/2025) dini hari WIB.
Enam awak Kapal Kamr terdiri dari satu orang Indonesia, empat orang Mauritania, dan satu orang Aljazair, termasuk kapten kapal. Fatur mengungkapkan bahwa mereka membawa berbagai logistik selama pelayaran serta menyiapkan strategi jika menghadapi intersepsi atau serangan, termasuk ancaman drone sebagaimana pernah terjadi sebelumnya.
Pemuda asal Depok yang juga anggota Ukhuwah Al Fatah Rescue (UAR) itu mengaku motivasinya didasari ajaran agama.
“Ketika kita menolong orang maka itu akan menjadi jalan bagi kita menuju surga,” ucapnya.
Ia pun memohon doa dari masyarakat Indonesia dan kedua orang tuanya.
Ayahnya, Edi Wiranto, menyatakan keikhlasan melepas putranya meski berat dan penuh kekhawatiran.
“Selaku orang tua, insya Allah kami ridho. Meskipun secara manusiawi kami merasa berat dan khawatir, namun amanah ini kami terima dengan ikhlas,” tuturnya haru.
Dukungan juga datang dari para pimpinan AWG. Pembina Utama AWG, Imaam Yakhsyallah Mansur, menegaskan bahwa misi ini bagian dari perjuangan besar umat Islam untuk membebaskan Masjid Al-Aqsa.
“Jihad itu berat, tetapi semua bisa diatasi jika dilakukan dengan ikhlas karena Allah subhanahu wa ta’ala dan berjamaah,” katanya.
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata turut memberikan dukungan moril kepada relawan tersebut.
“Alhamdulillah, semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan perlindungan kepada Muhammad Fatur Rohman. Aamiin yaa rabbal ‘alamin,” kata Jenderal Denih dalam pesan singkatnya kepada Pembina AWG H. Syakuri, Sabtu pagi.
Dukungan lain datang dari Komandan Satuan Kapal Cepat (Dansatkat) Koarmada III Kolonel Laut (P) Son Haji Hariyoko yang juga mensupport serta mendoakan keselamatan misi para relawan Global Sumud Frotilla.
“Semoga para relawan yang sedang berlayar ke Gaza, Palestina, diberikan kesehatan, keselamatan, kelancaran, serta senantiasa dalam limpahan rahmat, taufik dan hidayah Allah subhanahu wa ta’ala, Aamiin,” ucapnya.
Para petinggi TNI-AL seperti Kepala Dinas Pembinaan Mental Angkatan Laut (Kadisbintalal) Kolonel Laut (KH) Harun Arrasyid dan Kapoksahli Pangkormar Brigadir Jenderal TNI (Mar) Sandy Muchjidin Latief juga turut memberikan dukungan yang sama.
Ketua Umum UAR H. Endang Sudrajat yang sejak awal keberangkatan relawan ke Tunisia selalu memantau perkembangan Global Sumud Flotilla, juga terus memotivasi dan mendoakan perjalanan Fatur Rohman yang kini masih di tengah laut menuju Gaza.
“Sehat selalu Mas fatur, semoga Allah lancarkan perjalanan dan sukses membawa misinya,” kata H. Endang
Selain Fatur Rohman, dua delegasi Indonesia Muhammad Husein dan aktivis Wanda Hamidah turut bergabung dalam armada internasional tersebut. Husein berangkat Kamis pukul 21.00 waktu setempat menggunakan Kapal Observer dari Pelabuhan Gammart, Tunisia. Sedangkan Wanda sudah berangkat lebih dulu pada Selasa (16/9) naik Kapal Keiseer dari Pelabuhan Sido Bou Said bersama delegasi Aljazair dan Tunisia. Kehadiran mereka memperkuat kontribusi Indonesia dalam solidaritas global untuk Palestina.
Aqsa Working Group sendiri sudah lama terlibat dalam armada kemanusiaan menuju Gaza. Pada 2010, eks Ketua Presidium AWG, almarhum Nur Ikhwan Abadi, tercatat ikut dalam misi Freedom Flotilla di Kapal Mavi Marmara. Pada 2024 lalu, AWG juga sempat mengirim relawannya bersama Freedom Flotilla Coalition, meski misi itu batal berangkat.
Keberangkatan Muhammad Fatur Rohman kali ini disebut sebagai misi bersejarah yang membawa nama bangsa Indonesia, sekaligus mewakili solidaritas dunia bagi rakyat Palestina. Salah satu relawan terbaik AWG tersebut mendapat kehormatan terpilih dalam misi kemanusiaan ini.
“Jangan merasa ujub, ikhlas melakukan semua karena Allah. Selamat berlayar, selamat berjihad,” ujar Ir. Faried Thalib, Pengawas Maemuna Center. [AM]