Cilegon, (NNC) – Pengurus Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PR PMII) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Universitas Al-Khairiyah (Unival), dan Korps PMII Putri Rayon FIK mengadakan resepsi pelantikan di Gedung Kominfo, Kota Cilegon pada tanggal Minggu, 19 Mei 2024.
Kegiatan tersebut bertajuk “Satukan Sinergi untuk Membangun Kepengurusan yang Berintegritas Demi Mewujudkan Organisasi yang Berkualitas”.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Ketua Cabang persiapan PMII kota Cilegon, Mohammad Ali Surohman, Ketua PB PMII Bidang Industri dan Tata Kelola Perkotaan, Andra Imam Putra, Ika PMII Kota Cilegon, Tatan Spartan.
Rifkilahil Maulana, Ketua Rayon PMII FIK Unival terpilih mengatakan pelantikan ini dijadikan sebagai ajang refleksi diri pada PMII dan harus bisa menyesuaikan perkembangan zaman.
“Sekilas, jika kita merefleksikan sedikit untuk apa PMII ini didirikan, maka kita semua sepakat untuk menjawab bahwasanya PMII ini didirikan untuk menjawab tantangan zaman.” Ucapnya
Lanjutnya menjelaskan. Nah, karena PMII ini didirikan untuk menjawab tantangan zaman, maka setiap gerak yang kita lakukan itu harus menyesuaikan dalam perkembangan zaman, mengingat bahwa diksi yang di ambil dalam makna pergerakan pada PMII itu dimaksudkan kita sebagai insan pergerakan itu harus dinamis, karena dinamis maka setiap gerak yg kita lakukan itu tidak boleh monoton apalagi sampai pasif.
“Kita jangan sampai tergilas oleh zaman, kita sudah memasuki dunia digital dan gerakan mahasiswa pun harus terdigital dengan baik, kita jangan hanya aktif di dunia nyata, karena ada dunia mayanya yg harus kita isi,” ujarnya mengatakan dalam sambutan
Selain itu, dalam sambutannya Noviyanti selaku ketua rayon PMII FEB Unival terpilih juga mengatakan menjadi pemimpin sangatlah tidak mudah, kita pun harus peduli terhadap kader minimal membentuk wadah untuk menuangkan potensi yang dimilikinya.
“Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang sangat dibangga-banggakan, karena itu tanggung jawab yang amat berat. Kita bergerak di rayon dan bersentuhan langsung dengan kader, kita analogikan kader itu bagaikan air, air itu tidak berbentuk dan tidak memiliki ruang, jika sahabat-sahabati memaksa untuk membentuk air tersebut tidak bisa karena akan kembali ke semula, untuk itu pengurus perlu membentuk wadah. Wadah tersebut adalah wadah potensi dan skill. PMII khususnya di rayon harus mampu menjadi ruang yang meningkatkan kemampuan para kader,” katanya.
Diakhir kata, ia pun berpesan agar selalu rukun dan menjaga hubungan baik PMII Al-Khariyah baik di ranah rayon maupun komisariat.
“Maka dari itu ini sebuah tantangan bagi kita khususnya kepengurusan selanjutnya untuk bisa membuat dan menciptakan ruang tersebut. Dan saya mengajak seluruh pengurus komisariat maupun rayon untuk tetap menjaga dan merawat PMII khususnya di kampus Al-khairiyah,” pesannya. (Sal)