Menu

Mode Gelap
 

Putra Pedagang Nasi Goreng Asal Cibaliung Pandeglang Diterima di Harvard University

- Nusakata

15 Apr 2025 14:29 WIB


					Putra Pedagang Nasi Goreng Asal Cibaliung Pandeglang Diterima di Harvard University (Dok/Ist) Perbesar

Putra Pedagang Nasi Goreng Asal Cibaliung Pandeglang Diterima di Harvard University (Dok/Ist)

NUSAKATA.COMMuhamad Yani (23), pemuda asal Kampung Gunung Batu, Desa Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten, sukses diterima di program S2 Harvard Graduate School of Education, jurusan Human Development and Education. Pengumuman penerimaannya disampaikan oleh pihak universitas pada 7 Maret 2025.

Putra dari pasangan Rokhayah dan Adroni-seorang petani sekaligus pedagang nasi goreng di Alun-alun Cibaliung-mengaku tak menyangka bisa lolos seleksi salah satu kampus terbaik dunia lewat beasiswa LPDP.

“Tidak pernah terpikir akan diterima di Harvard. Saya bangga, begitu juga orang tua dan keluarga,” ujar Yani pada Selasa (15/4/2025).

Meski berasal dari daerah, Yani tak pernah kehilangan semangat untuk mengejar impiannya di bidang pendidikan. Ia bahkan bercerita, kakaknya rela berhenti kuliah agar ia bisa melanjutkan pendidikan di Universitas Udayana, Bali.

Yani menempuh pendidikan di SDN 1 Sukajadi, MTsN 3 Pandeglang, dan SMAN 5 Pandeglang. Di Udayana, ia awalnya mengambil jurusan Agribisnis, namun sejak semester empat, minatnya bergeser ke dunia pendidikan dan pemberdayaan masyarakat desa.

Pada 2022, Yani mendirikan Leuweung Hub Foundation, sebuah gerakan pendidikan non-formal yang telah membantu ratusan pelajar desa mendapatkan beasiswa ke jenjang S1. Melalui inisiatif “Duta Inisiatif Indonesia,” lebih dari 41.000 pemuda terlibat dalam isu pendidikan dan pembangunan berkelanjutan.

Ketertarikannya pada Harvard muncul setelah ia sering mengikuti kisah inspiratif para penerima beasiswa di media sosial. Ia pun rajin mengikuti seminar dan mencari informasi melalui website resmi universitas.

Perjalanan menuju Harvard tidak mudah. Selain tantangan finansial dan waktu, Yani sempat menjalani operasi akibat tumor. Namun semua itu berhasil ia lalui dengan tekad kuat.

Tak hanya aktif di pendidikan, Yani juga menorehkan prestasi internasional di bidang sains. Pada 2022, ia meraih Medali Perak dalam ajang inovasi di Kroasia berkat produk herbal buatannya, Ecobestea, teh yang dikembangkan untuk mendukung fungsi otak dan daya tahan tubuh.

Sebelum memulai kuliah di Harvard pada 5 Juni 2025, Yani akan mengikuti YSEALI Academic Fellowship Program di Northern Arizona University, AS, dari 17 April hingga 22 Mei. Di sana, ia akan belajar bersama pemuda se-Asia Tenggara dalam pengembangan proyek sosial berbasis komunitas.

“Setiap anak desa berhak bermimpi besar. Saya ingin buktikan bahwa takdir bisa diubah, dan anak dari pelosok pun bisa bersaing di panggung dunia,” tutupnya.

Baca Lainnya

STKIP Syekh Manshur Tegaskan: Tidak Ada Penahanan Ijazah, Mahasiswa Belum Serahkan Skripsi

12 October 2025 - 19:42 WIB

Seminar Kurikulum Berbasis Cinta: “Mengajar dengan Empati, Mendidik dengan Hati”

11 October 2025 - 16:58 WIB

Surat Rekomendasi PAW dari DPP PKS Sudah Terbit, RR Masih Aktif sebagai Anggota DPRD

9 October 2025 - 12:03 WIB

Ratusan Warga Desa Rancapinang Gelar Aksi Tolak Klaim Tanah oleh Kementerian Pertahanan

8 October 2025 - 14:25 WIB

MPR Racana ST Babunnajah 2025: Membangun Generasi Muda Tangguh dan Berkarakter

7 October 2025 - 08:45 WIB

Desak Basarnas Agar Mempercepat Proses Evakuasi Bangun Mushola

3 October 2025 - 05:01 WIB

Trending di News