NUSAKATA.COM – Puluhan jemaah Thariqot Satoriyah di Desa Pingkuk, Kecamatan Bendo, Magetan, Jawa Timur, merayakan Idulfitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 pada Selasa, 1 April 2025.
Jemaah tersebut melaksanakan salat Idulfitri di masjid setempat dengan penuh kekhusyukan. Setelah salat, mereka berkumpul untuk makan bersama sebagai bagian dari perayaan setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan.
Mardi, imam masjid setempat, menjelaskan bahwa perbedaan waktu perayaan ini didasarkan pada keyakinan mereka terhadap ajaran guru yang mereka anut.
Menurutnya, terdapat dua hilal yang berbeda—satu yang diamati oleh masyarakat umum dan satu lagi yang dilihat oleh Nabi Muhammad SAW.
“Ada bulan yang terbagi dua, satu terlihat oleh masyarakat, dan yang lainnya oleh Kanjeng Nabi,” ujar Mardi.
Ia menegaskan bahwa perbedaan waktu perayaan Idulfitri bukanlah hal yang perlu dipermasalahkan. Selain itu, ia juga mengimbau jemaahnya untuk tetap menjaga sikap toleransi terhadap umat Islam lainnya.
“Puasa kami dimulai pada Minggu, 2 Maret 2025, sehingga tetap berlangsung selama 30 hari,” tambahnya.
Mardi juga menekankan bahwa ajaran yang dianut oleh jemaah Thariqot Satoriyah di Magetan tidak berbeda dari Islam pada umumnya, hanya waktu pelaksanaan salat Idulfitri yang berbeda.
Setelah salat, mereka mengadakan makan bersama sebagai simbol kebersamaan dan ungkapan rasa syukur atas datangnya hari kemenangan.