Menu

Mode Gelap
 

Puisi Jalaludin Rumi “Cinta dalam Diam”

- Nusakata

4 Jul 2025 11:22 WIB


					Istimewa Perbesar

Istimewa

NUSAKATA.COM – Siapa yang tak mengenal Jalaludin Rumi, terutama di kalangan pecinta sastra? Salah satu puisinya yang terkenal adalah Cinta dalam Diam, yang sarat dengan makna romantis.

Puisi ini dipenuhi dengan bait-bait indah yang menyentuh hati. Tak heran jika banyak orang menggunakan kutipan dari puisi ini sebagai ungkapan cinta dan kasih sayang kepada pasangannya.

Kata-kata manis dari Rumi mampu menciptakan kehangatan dalam hubungan, apalagi jika kamu sedang memendam perasaan cinta secara diam-diam. Membaca puisi ini akan membuatmu merasa sangat terhubung.

Bagi kamu yang penasaran dengan puisi Cinta dalam Diam karya Jalaludin Rumi, yuk intip beberapa kutipan syair romantis yang bisa kamu bagikan kepada pasanganmu di sini.

Sekilas tentang Jalaludin Rumi

Jalaludin Rumi, atau yang bernama lengkap Jalāl ad-Dīn Mohammad Rūmī (dalam bahasa Persia: جلال‌الدین محمد رومی), juga dikenal sebagai Jalāl ad-Dīn Mohammad Balkhī (جلال‌الدین محمد بلخى), lebih akrab disapa sebagai Rumi.

Ini dia beberapa potongan syair dan puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam yang bisa kamu pilih untuk mengungkapkan perasaan pada seseorang.

1. Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam Pertama

Aku memilih mencintaimu dalam diam.

Karena dalam diam tak akan ada penolakan.

Aku memilih mencintaimu dalam kesepian.

Karena dalam kesepian tidak ada orang lain yang memilikimu,

kecuali aku.

Aku memilih memujamu dari kejauhan.

Karena kejauhan melindungiku dari rasa sakit.

Aku memilih menciummu dalam angin.

Bukankah bibirku juga akan merasakan kelembutan dari angin?

Aku memilih memilikimu dalam mimpi.

Karena dalam mimpiku, kamu tidak akan pernah mati.

2. Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam Kedua

Aku bukanlah orang Nasrani,

Aku bukanlah orang Yahudi,

Aku bukanlah orang Majusi, dan Aku bukanlah orang Islam.

Keluarlah, lampaui gagasan sempitmu tentang benar dan salah.

Sehingga kita dapat bertemu dalam “Suatu Ruang Murni” tanpa dibatasi berbagai prasangka atau pikiran yang gelisah.

3. Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam Ketiga

Dengarkan suara dalam dirimu.

Kau yang telah menutup rapat bibirku.

Tariklah misaiku ke dekat-Mu.

Sehingga kita dapat bertemu dalam Suatu Ruang Murni tanpa dibatasi berbagai prasangka atau pikiran yang gelisah.

4. Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam Keempat

Kita melampaui setiap kata 2 Di dalam cahaya-Mu aku belajar.

Keluarlah lampaui gagasan sempitmu tentang benar dan salah.

Sampai raga mencair ke dalam hati hati mencair ke dalam jiwa dan jiwa ke dalam cinta itu sendiri.

5. Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam Kelima

Ketika aku mati sebagai manusia, maka para malaikat akan datang dan mengajakku terbang ke langit tertinggi.

Dan ketika aku mati sebagai malaikat, maka siapa yang akan mendatangiku?

Kau tak akan pernah dapat membayangkannya!

6. Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam Keenam

Hari ini, seperti hari lainnya, kita terjaga dengan perasaan hampa dan ketakutan.

Namun, janganlah tergesa melarikan diri dari kenyataan pahit ini dengan pergi berdoa atau membaca kitab suci.

Lepaskan semua tindakan mekanis yang berasal ketaksadaran diri.

Biarkan keindahan Sang Kekasih menjelma dalam setiap tindakan kita. Ada beratus jalan untuk berlutut dan bersujud kepada-Nya.

7. Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam Ketujuh

Tak ada pilihan lain bagi jiwa, selain untuk mengasihi.

Namun, pertama kali jiwa harus merangkak dan merayap di antara kaki para pecinta.

Hanya para pecinta yang dapat lepas dari perangkap dunia dan akhirat.

Hanya hati yang dipenuhi dengan cinta yang dapat menjangkau langit tertinggi.

Bunga mawar kemuliaan hanya dapat bersemi di dalam hati para pecinta.

8. Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam Kedelapan

Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata Kusimpan kasih-Mu dalam dada.

Salah satunya adalah bab cinta dan harapan dalam kitab Samudra Rubayyat.

Keluarlah lampaui gagasan sempitmu tentang benar dan salah.

9. Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam Kesembilan

Aku kehilangan duniaku, ketenaranku, dan pikiranku.

Ketika matahari terbit, maka semua bayang-bayang lenyap.

Aku berlari mendahului bayang-bayang tubuhku yang lenyap saat aku berlari.

Namun, cahaya matahari itu berlari mendahuluiku dan memburuku, hingga aku pun terjatuh dan bersujud pasrah ditelan samudera kilau-Nya yang mempesona.

10. Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam Kesepuluh

Ingatlah bahwa Nabi Muhammad pernah berkata: “Satu penglihatan tentang-Nya adalah suatu berkah yang tak terhingga.”

Setiap daun dari sebatang pohon membawa seuntai firman dari dunia yang tak terlihat.

Lihatlah, tiap-tiap daun yang jatuh ke tanah sebagai suatu berkah dari-Nya.

Segala sesuatu di alam ini senantiasa menari dalam harmoni, bernyanyi tanpa lidah, dan mendengar tanpa telinga, ya, semua itu adalah berkah yang tak terhingga dari-Nya.

Itulah beberapa rangkaian puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam yang memiliki makna sangat romantis.

Baca Lainnya

BRI BO Cilegon Salurkan Paket Pendidikan untuk Yatim Piatu di Bulan Suci Muharram

29 June 2025 - 11:21 WIB

UKM Jurnalistik Bidik Utama Gelar Gebyar Jurnalistik 2025, Hadirkan Peserta dari Berbagai Daerah di Banten

28 June 2025 - 21:41 WIB

Pria Mengandung Sendok Selama 6 Bulan

28 June 2025 - 19:14 WIB

DINKOP UKM Provinsi Banten Gelar Pelatihan Kewirausahaan Untuk UMKM

25 June 2025 - 18:16 WIB

Tasyakuran PMII Rayon Fakultas Syariah UIN Banten: Kolaborasi Mahasiswa dan Warga Kampung

23 June 2025 - 14:58 WIB

Pelukan Kasih Lewat Donasi, Qalamul Umran Indonesia Salurkan Bantuan untuk Yatim Piatu dan Ibu Hamil

21 June 2025 - 11:54 WIB

Trending di Hiburan