NUSAKATA.COM – Pengurus DPD Himpunan Mahasiswa Mathla’ul Anwar (HIMMA) Lebak-Banten, Aceng Murtado, menyampaikan pernyataan kritis namun konstruktif terkait program bantuan dana Rp100 juta per desa dari Pemerintah Provinsi Banten.
Dalam keterangannya, Aceng menyatakan dukungannya terhadap program tersebut, khususnya yang ditujukan untuk membantu masyarakat kurang mampu mengenyam pendidikan tinggi.
“Kita mesti mendukung program positif dari Pemerintah Provinsi Banten terkait bantuan uang 100 juta ini, yang di antara peruntukannya yaitu untuk menguliahkan orang kurang mampu di masing-masing desa,” ujar Aceng.
Namun demikian, Aceng menekankan pentingnya transparansi dan realisasi anggaran sesuai dengan alokasi yang telah dirancang.
Ia merinci bahwa dana tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi satu desa satu sarjana, tetapi juga mencakup berbagai kebutuhan lainnya, seperti Rp1 juta untuk ATK BPD, Rp2,5 juta untuk Kopdes Merah Putih, Rp10 juta untuk penyertaan BUMDes, dan Rp16,5 juta untuk rehabilitasi kantor desa.
“Alokasi dana 100 juta yang kita ketahui ini kan bukan hanya untuk satu desa satu sarjana, tetapi alokasinya bermacam-macam, Maka alokasi itu harus dipastikan terealisasi di masing-masing desa,” tegasnya.
Lebih lanjut, Aceng mengajak masyarakat untuk aktif mengawal dan menagih janji politik dari pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, Andra-Dimyati, yang pernah menyampaikan visi besar dalam forum debat calon kepala daerah.
“Kita wajib menagih semua janji politik Bapak Andra-Dimyati ini, Beliau ngomong kan apabila terpilih tidak boleh ada lagi daerah Banten yang terabaikan, tidak boleh ada masyarakat yang termarjinalkan, tidak boleh ada masyarakat yang ditinggalkan keadilan, dan lain-lain. Maka itu harus kita tagih,” pungkas Aceng, pada Sabtu, (17/05/25).
Pernyataan ini sekaligus menjadi seruan moral agar program pembangunan benar-benar berpihak pada masyarakat kecil dan dilakukan dengan prinsip keadilan, akuntabilitas, serta partisipasi publik.**