NUSAKATA.COM – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pandeglang menyatakan sikap tegas mengecam tayangan program “Xpose Uncensored” yang disiarkan oleh Trans Corp. Tayangan tersebut dinilai menampilkan narasi yang provokatif, tidak berimbang, dan tanpa konfirmasi memadai, sehingga memicu keresahan publik dan dianggap mencemarkan nama baik lembaga pesantren.
Ketua Cabang PMII Pandeglang terpilih menyatakan bahwa pesantren merupakan benteng moral dan pusat pendidikan Islam yang selama ini berkontribusi besar terhadap pembentukan karakter bangsa. Oleh karena itu, pihaknya menilai pemberitaan yang menyudutkan pesantren sama saja dengan merusak marwah lembaga keagamaan di Indonesia.
“Kami menilai tayangan tersebut merupakan bentuk penyudutan terhadap pesantren yang tidak bisa ditoleransi. Ini bukan hanya soal reputasi lembaga, tapi juga menyangkut nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan yang dijaga oleh pesantren selama ini,” ujar Ketua Cabang PMII Pandeglang dalam pernyataan resminya, Selasa (15/10).
PMII Pandeglang juga menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah hukum yang telah ditempuh Pengurus Besar PMII (PB PMII), yang secara resmi melaporkan Trans Corp ke Bareskrim Polri. Laporan tersebut merujuk pada sejumlah regulasi, antara lain:
- Pasal 27 ayat (3) jo Pasal 45 ayat (3) UU ITE,
- Pasal 310 dan 311 KUHP tentang pencemaran nama baik,
- Pasal 156 KUHP tentang penistaan terhadap golongan,
- Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Pihaknya berharap Bareskrim Polri dapat menangani laporan tersebut secara profesional, transparan, dan berkeadilan. “Kami mendukung kebebasan pers, tetapi kebebasan itu tidak boleh disalahgunakan untuk merusak kehormatan lembaga keagamaan,” lanjutnya.
Menutup pernyataan, PMII Pandeglang menyerukan pentingnya menjaga pesantren sebagai fondasi moral bangsa.
“Pesantren adalah benteng moral bangsa — merendahkannya sama saja dengan melemahkan akar moral dan spiritual Indonesia.”
