NUSAKATA.COM — Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI) DPC Bekasi menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden tragis yang melibatkan seorang pelajar asal Bekasi yang nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari sebuah gedung di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, pada Jumat (23/5/2025).
Kejadian ini kembali menguak persoalan krusial terkait kesehatan mental pelajar di tengah tekanan hidup dan kurangnya ruang aman untuk bercerita.
Ketua PKHI DPC Bekasi, Agus Purnomo, dalam keterangannya pada Senin (26/5/2025), menekankan pentingnya perhatian serius terhadap krisis kesehatan mental yang dialami anak dan remaja saat ini. Menurutnya, tragedi tersebut menunjukkan adanya kebutuhan mendesak akan ruang aman dan dukungan psikologis yang memadai bagi generasi muda.
“Butuh ruang aman bagi si anak untuk bercerita,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa stigma serta minimnya pemahaman masyarakat tentang isu kesehatan mental menjadi hambatan utama dalam upaya pencegahan dan penanganan dini.
Ironisnya, insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyampaikan komitmen Pemkot Bekasi dalam mewujudkan kota yang layak dan ramah anak. Komitmen tersebut diungkapkan dalam kegiatan Verifikasi Lapangan Evaluasi Kota Layak Anak (KLA) 2025 di Aula Nonon Sonthanie, Kantor Pemkot Bekasi, pada Senin (19/5/2025).
“Kami ingin Kota Bekasi benar-benar menjadi kota yang layak dan ramah anak,” ujar Tri saat itu.
Sebagai organisasi yang aktif di bidang pemberdayaan dan pendampingan kesehatan mental, PKHI DPC Bekasi telah menjalankan berbagai program hipnoterapi yang menyasar anak-anak, remaja, hingga dewasa. Sosok Agus Purnomo yang juga merupakan pembina Sacti Taekwondo Club Se-Jabodetabek telah mengantongi Sertifikat DAN IV Internasional, menjelaskan bahwa para praktisi hipnoterapi (hipnoterapis) di PKHI adalah lulusan lembaga pelatihan resmi yang menerapkan kurikulum dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), serta telah tersertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) RI melalui LSP Kompeten Hipnotis Indonesia.
Agus berharap upaya PKHI untuk ikut serta memberikan layanan kesehatan mental mendapat dukungan lebih besar dari Pemerintah Kota dan Kabupaten Bekasi. Hal tersebut merupakan sebagai bentuk sinergi dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sehat secara mental.
“Terjaganya kesehatan mental merupakan tanggung jawab kita bersama, seluruh elemen masyarakat, dan pemerintah. Anak-anak kita adalah masa depan harapan bangsa,” tutup Agus. (Dewa)