Nusakata.com – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 semakin dekat, kalangan pelajar mulai mengungkap sosok pemimpin yang mereka rindukan untuk berbuat dalam lima tahun ke depan pasca terpilihnya nanti.
Sosok tersebut tak lain adalah yang dapat berperan aktif dalam setiap kepentingan umum bukan semata-mata hanya kepentingan pribadinya saja.
Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Aceh Timur, M. Farhan Abdillah mengatakan masyarakat diharapkan agar bijak dalam memilih pemimpin dalam kontestasi Pilkada serentak 2024 mendatang. Kata dia, sosok pemimpin yang kian dirindukan kalangan pelajar mampu meracik dan membangun sebuah kampus setara daerah tetangga dan lainnya.
Kampus wajib ada di Aceh Timur, keinginan tersebut kami berharap dapat terwujud melalui tangan Calon Bupati yang akan terpilih nantinya pasca Pilkada 2024. Oleh karena itu, masyarakat jangan sampai terkecoh dan terpengaruh dengan hal receh, katanya kepada wartawan, Sabtu (27/7/2021). 2024).
Farhan memperkirakan, Aceh Timur memiliki tiga sektor utama yakni sektor Pertanian, Kelautan, Minyak dan Gas (Migas). Semestinya jika ada kampus seperti Politeknik dan Perguruan Tinggi akan mewujudkan orang-orang yang memiliki kompetensi mumpuni.
Menurutnya, perguruan tinggi tidak hanya memegang peranan dalam hal pendidikan, namun juga pada aspek sosial. Sebab perguruan tinggi yang dikelola secara profesional akan melahirkan nilai dan kepercayaan bagi masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut.
“Pentingnya peran sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi harus didukung pula oleh organisasi yang sehat dan kuat,” jelasnya
Dikatakan, semua orang yang bekerja dan terlibat di dalam perguruan tinggi merupakan aset yang perlu dikelola dengan baik agar dapat mewujudkan visi dan misi perguruan tinggi.
Menurutnya, mencari orang yang tepat dengan keterampilan yang tepat untuk posisi yang tepat adalah tantangan paling mendasar dalam manajemen SDM pada organisasi apa pun, apalagi perguruan tinggi.
Oleh karena itu, PMII Aceh Timur mengajak masyarakat untuk tidak salah memilih calon pemimpin untuk lima tahun ke depan, mereka yang memiliki kapasitas cukup seharusnya mampu melakukan invasi baru, tidak hanya dari sektor perguruan tinggi, tetapi juga harus merata hingga ke semua lini.
“Insya Allah kita akan melihat siapa sosok pemimpin tersebut yang mampu mewujudkan hal tersebut, mahasiswa mendukung penuh apabila wacana pembangunan kampus akan digalakkan ke depannya dengan batas waktu lima tahun ini,” paparnya ***