LEBAK- petani cabai yang berada di desa kadu jajar kecamatan malingping kampung cisonggom RT 18 /04 keluhkan hasil panen nya. 01/11/2023
petani cabai yang menanam di lahan seluas kurang lebih dua ratus (200) meter di lahan dan modalnya sendiri gagal panen.
Ketika di datangi awak media, Pupuh (34) selaku petani cabai lokal menjelaskan, terkait gagal nya hasil panen cabai di karenakan hama (patek) saya menanam cabai di lahan seluas dua ratus (200) meter tersebut.
sekitar 400 batang cabai, awal nya hasil panen yang pertama sekitar umur cabai tiga (3) bulan hasilnya bagus ketika panen yang pertama. Tapi kali ini malah gagal.
lanjut Pupuh, panen cabai secara bertahap per satu minggu sekali baru di panen lagi, minggu ini ketika mau di panen minggu depan nya buah yang muda itu sudah bisa di panen kembali. Tuturnya
gagal nya hasil panen ini di sebabkan oleh hama yang di sebutnya (patek) dan itu tidak tampak fisik nya, beda dengan hama semut itu kan terlihat fisik nya.
masih kata Pupuh, dan hama yang di sebut (patek) ini dampaknya luar biasa ke buah cabai, sore hari ini buah cabai bagus tiba-tiba di pagi harinya buah cabai berubah warna menjadi hitam kecoklatan seperti habis di bakar hangus.
“Petani cabai selalu mempunyai tantangan berat dalam membudidayakan tanamannya. Cuaca merupakan faktor yang bisa membuat tanaman cabai bisa mengurangi penghasilannya.”
Dengan kondisi seperti ini, petani cabai bisa mengalami kerugian dan berdampak sepenuhnya pada berkurangnya pendapatan dan kerugian secara ekonomi.
Dan sekiranya ada sebuah solusi dan edukasi lebih dalam hal inu dari pemerintah, agar para petani cabai bisa berkelanjutan dalam memanennya. Tutupnya (ence/red)