Menu

Mode Gelap
 

Pesan Nyepi dari Mendikdasmen: Keberagaman adalah Kekayaan Indonesia

- Nusakata

23 Feb 2025 13:40 WIB


					Foto: Mendikdasmen, Prof. Abdul Mu’ti sebagai pembicara utama dalam seminar umat Hindu dalam rangkaian perayaan Nyepi (Dok/Ist) Perbesar

Foto: Mendikdasmen, Prof. Abdul Mu’ti sebagai pembicara utama dalam seminar umat Hindu dalam rangkaian perayaan Nyepi (Dok/Ist)

NUSAKATA.COM – Dalam rangka memperingati Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947, Panitia Nasional Perayaan Nyepi menggelar Seminar Nasional bertajuk Kekuatan Pengetahuan dan Keheningan dalam Membangun Harmoni antar Agama.

Acara yang berlangsung di Grha Sabha Adhitya, Pura Adhitya Jaya Rawamangun, Jakarta, pada Sabtu (22/2/2025) ini menyoroti pentingnya harmoni dalam keberagaman.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., dalam sambutannya menekankan bahwa harmoni adalah kunci untuk menjaga persatuan di tengah perbedaan agama dan budaya yang ada di Indonesia.

“Bagaimana kita bisa membangun budaya yang rukun? Di tengah perbedaan yang ada, kita harus tetap bisa menerima satu sama lain,” ujar Prof. Mu’ti.

Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian acara Perayaan Hari Suci Nyepi Nasional Tahun Saka 1947 yang diselenggarakan bekerja sama dengan Prajaniti Hindu Indonesia dan Esoterika Forum Spiritualitas.

Dalam pemaparannya, Mendikdasmen, Prof. Mu’ti mengibaratkan harmoni dalam keberagaman seperti sebuah orkestra, di mana setiap alat musik memiliki karakter uniknya sendiri tetapi dapat menghasilkan melodi yang indah jika dimainkan bersama.

“Gitar tidak bisa disamakan dengan kendang, kendang tidak bisa disamakan dengan drum atau rebana. Semua memiliki karakter masing-masing, tetapi dengan harmoni, kita bisa menciptakan orkestra yang luar biasa,” jelasnya.

Ia pun menegaskan bahwa keberagaman bukan sekadar sesuatu yang harus diterima, melainkan merupakan inti dari persatuan Indonesia.

Menurutnya, semboyan Bhinneka Tunggal Ika lebih dari sekadar unity in diversity (persatuan dalam perbedaan), tetapi justru unity is diversity (persatuan adalah perbedaan itu sendiri).

“Perbedaan budaya tidak bisa dipaksakan untuk diseragamkan. Justru, perbedaan-perbedaan inilah yang menjadi kekayaan sosial, spiritual, dan kultural yang membentuk ke-Indonesiaan kita,” tambahnya.

Selain kehadiran Mendikdasmen, Acara ini juga menampilkan sejumlah tokoh penting sebagai pembicara, termasuk Ketua Umum Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya; Ketua DPP Prajaniti Hindu Indonesia, K.S. Arsana; Ketua Esoterika Forum Spiritualitas, Denny J.A.; serta Ketua Umum Panitia Nasional Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947, Gede Narayana. (Dewa).

Baca Lainnya

Katar Desa Bojong Menteng Sukses Gelar Turnamen Sepakbola Gantarawang Cup 2025

18 August 2025 - 10:39 WIB

Karang Taruna Bojong Menteng, Gelar Gantarawang Cup 2025, Meriahkan HUT RI 80

51 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Kecamatan Malingping Resmi Dikukuhkan

17 August 2025 - 19:15 WIB

paskibra, malingping, lebak, pengukuhan, hutri

Kopdar Ahbab: PAC GP Ansor Majasari Semarakkan Semangat Kemerdekaan dengan Do’a dan Dialog Kebangsaan

17 August 2025 - 16:43 WIB

Pawai Carnaval Anak PAUD Kecamatan Malingping Meriahkan HUT ke-80 RI di Alun-Alun

15 August 2025 - 19:24 WIB

Pawai Carnaval Anak PAUD Kecamatan Malingping Meriahkan HUT ke-80 RI di Alun-Alun

Pembinaan Generasi Muda Islami Dalam Rangka Menyemarakkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

11 August 2025 - 20:05 WIB

Budaya Pencak Silat dan Kudalumping Masih Terjaga di Era Digital

11 August 2025 - 10:38 WIB

Trending di Seni & Budaya